600 Orang Terjaring Razia Kantong Plastik

bandungekspres.co.id, SUMUR BANDUNG – Sekitar 600 orang terjaring razia kantong plastik oleh AkzoNobel dan Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP) dalam program ’Rampok Kantong Plastik’ di Alun-alun Bandung, Jalan Asia Afrika, kemarin (24/4).

Namun orang yang kena razia tidak kena sanksi, melainkan dapat kantong reusable untuk membawa barang-barangnya. Ya, AkzoNobel dan GIDKP menukarkan kantong ramah lingkungan tersebut dengan kantong plastic warga.

Alasan utama melakukan hal tersebut karena plastik dianggap sebagai salah satu yang paling berbahaya di bumi. Menurut Head of Brand and Consumer Marketing PT ICI Paints Indonesia Anastasia Tirtabudi, kegiatan ’Rampok Kantong Plastik’ bertujuan untuk mengajak orang-orang lebih sering menggunakan tas reusable dibandingkan kantong plastik.

”Caranya dengan cara merampok kantong plastik yang dibawa dan menukarnya dengan tas reusable,” kata Anastasia.

Secara internal, pihaknya telah membagikan 350 kantong plastic kepada karyawannya. Pihaknya berharap akan lebih banyak orang bergabung dengannya untuk melindungi lingkungan hidup. ”Kami percaya, kami harus menerapkan kebiasaan menggunakan tas reusable terlebih dahulu sebelum kami mengajak orang lain untuk melakukan hal serupa,” ucapnya.

Diakui olehnya, membutuhkan waktu yang lama untuk menguraikan komponen kimianya pada plastik. Dengan dikeluarkannya peraturan baru mengenai kantong plastic berbayar oleh pemerintah, pihaknya sangat mengapreasi.

Dalam kesempatan tersebut banyak karyawan AkzoNobel dan para sukarelawan merelakan akhir pekan mereka untuk menunjukkan dukungannya melindungi lingkungan hidup bersama-sama dengan GDIKP.

Di tempat yang sama, Nadine Zamira, Co-Founder Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik dan Miss Earth 2009 mengungkapkan, dari penelitian yang dilakukan oleh Greeneration pada tahun 2016, sampah plastik di Indonesia sudah mencapai 4.000 ton per hari.

”Sebagian besar terdiri dari kantong plastik. Konsumsi kantong plastik di Indonesia memang tinggi dan memerlukan usaha gabungan dari pemerintah, komunitas, dan sektor swasta serta publik untuk mengatasi masalah ini,” katanya.

Menurutnya, sebuah pendekatan terhadap keberlanjutan oleh AkzoNobel, yang bertujuan untuk mengurangi emisi karbon dan membuat bumi lebih berkelanjutan. Implementasi peraturan kantong plastik berbayar berbagi tujuan yang sama dengan Planet Possible dan kolaborasi dengan GDIKP tentunya akan membuka berbagai kesempatan tak terbatas.

Tinggalkan Balasan