Selain itu, pemkot melakukan sweeping di daerah tersebut. Sebab, masih saja orang tua yang menolak anaknya diimunisasi. Nah, orang tua yang bersikap seperti itu harus menandatangani surat tertentu. Di situ disebutkan, mereka siap menanggung konsekuensi apa pun. ”Kami kan tidak bisa memaksa. Yang jelas, mereka harus sadar jika tidak vaksin bisa menimbulkan kecacatan seumur hidup,” tegas Fenny.
Spesialis anak RSUD dr Soetomo dr Dominicus Husada SpA (K) menambahkan, polio pernah menjadi penyakit yang mematikan ketiga di dunia. Itu terjadi ketika kesadaran melakukan imunisasi masih kecil. Apalagi, polio menular. Karena itu, dia menyebut pentingnya vaksin untuk mencegah kondisi yang sama. ”Di negara maju tidak ada orang polio karena cakupan imuniasinya sangat tinggi,” ujarnya.
Menurut dia, lima tahun terakhir Indonesia sudah mendapat sertifikat bebas polio. Namun, itu tidak menjadi alasan pemerintah pusat atau daerah menghentikan program PIN polio. ”Semua anak harus vaksin. Itu untuk menghindari serangan lumpuh layu karena polio,” terang Dominicus. (nir/c4/end/rie)
