Wasit Bermasalah Haram Pimpin Babak Delapan Besar

Wasit-wasit di Piala Jenderal Sudirman sebaiknya harus berhati-hati dalam memimpin pertandingan. Keputusan-keputusan kontroversi yang sifatnya menguntungkan satu tim dan merugikan tim lainnya, sudah seharusnya dihindari. Itu bila mereka tidak mau mengalami nasib sama dengan Prasetyo Hadi dan Najamudin Aspiran.
Ya, karena memberikan keputusan kontoversi, kedua pengadil lapangan itu akhirnya harus dibebas tugaskan untuk sementara waktu. Prasetyo Hadi adalah wasit yang memimpin pertandingan pembuka Piala Jenderal Sudirman antara Arema Cronus melawan Gresik United di Stadion Kanjuruhan Malang.
Ketika itu, dia memberikan hadiah penalti kepada tuan rumah, sekaligus mengusir bek Gresik United Yanuar F.X dengan kartu merah. Akibatnya, pihak Gresik United harus menelan kekalahan dengan skor telak 1-4. Najamudinn juga mirip. Wasit asal Balikpapan itu diprotes Semen Padang FC karena merugikan setelah memberikan hadiah penalti kepada Persipura Jayapura di ujung laga.
Padahal, dalam pertandingan grup B itu, Semen Padang sudah leading dengan skor 2-1. Namun, akibat penalti tersebut, skor menjadi imbang 2-2 dan pemenang harus ditentukan lewat drama adu penalti. Semen Padang pun menyerah setelah dua eksekutor mereka gagal menjalankan tugas mereka.
’’Kami hanya mengistirahatkan mereka agar bisa lebih frash lagi. Nanti, kalau dalam penyegaran wasit nanti kepemimpinan mereka sudah bagus, kami akan tugaskan mereka kembali,” kata ketua Komisi wasit Piala Jendera Sudriman Rudi Yulianto. ’’Dan, ini bukan karena ada desakan dari publik atau dari tim manapun. Ini murni objektivitas kami,” jelasnya.
Sebelum mengambil keputusan tersebut, Rudi menyatakan bahwa mereka telah melakukan investigasi lebih dulu. Baik lewat pengawas pertandingan hingga melihat rekaman ulang setiap pertandingan. ”Intinya kami ingin menugaskan wasit yang benar-benar berkualitas dalam even ini,” kata pria kelahiran Pamekasan, Madura 52 tahun silam itu.
Selain mereka, sejatinya ada juga wasit lain yang diistirahatkan. Namun dengan alasan yang berbeda. ”Ada yang karena masalah kesehatannya sedang drop, ada juga karena memiliki urusan keluarga mendesak,” kata Rudi. ”Masak ada wasit yang istrinya mau melahirkan atau keluarganya meninggal dan kami tetap menugaskan mereka. Nggak mungkin itu,” lanjutnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan