CIREBON – Kota Cirebon berduka. Pemimpin tertinggi di kota itu, Wali Kota Drs H Ano Sutrisno MM meninggal dunia setelah berjuang melawan penyakit yang dideritanya dalam kurun waktu sekitar 4 bulan terakhir. Dia menghembuskan nafas terakhirnya di RS Siloam pukul 15.10 WIB, Jakarta, kemarin (19/2).

Wali Kota Cirebon
Memburuknya kondisi kesehatan wali kota diketahui pertama kali dari dokter pribadi wali kota, dr Edial Sanif SpJP FIHA. Kamis dini hari (19/2) sekitar pukul 03.00 WIB, Edial menelepon Wakil Wali Kota Nasrudin Azis dan mengabarkan jika kondisi Ano memburuk. Saat itu juga Azis langsung berangkat ke RS Siloam Jakarta tempat wali kota dirawat selama ini. Dan sore kemarin sekitar pukul 15.20, kabar soal meninggalnya wali kota pun menyebar dengan cepat.
Kabag Humas Pemkot Cirebon Maruf Nuryasa saat dikonfirmasi membenarkan perihal kabar meninggalnya Ano. Dikatakan, wali kota meninggal dunia pukul 15.10 di RS Siloam Semanggi Jakarta. Jenazah, kata Maruf, rencananya akan disalatkan setelah Salat Jumat (hari ini) di Masjid Raya At Taqwa, dan akan dimakamkan di TPU Kemlaten. ’’ Dari RS Siloam jenazah disemayamkan di rumah dinas wali kota Jalan Siliwangi. Rencananya bakda Salat Jumat akan disalatkan dan akan dimakamkan ke TPU Kemlaten,’’ kata Maruf kepada Radar Cirebon (Group Bandung Ekspres).
Wali kota wafat meninggalkan seorang istri Hj Erni Astuti dan dua orang anak dan satu orang cucu. Karir Ano Sutrisno menapaki karir sebagai seorang birokrat sangat cemerlang. Bermula dari staf Itwilko selama sekitar 2 tahun langsung melesat menjadi kaur umum Itwilko Kodya Cirebon. Bahkan, karirnya terus menanjak tahun 1988 promosi menjadi kabag humas hingga tahun 1991. Kariernya terus meroket menjadi menjabat Kabag Umum dan Protokol Pemkot Cirebon tahun 1991–1993, kemudian Kabag Penyusunan Program Pemkot Cirebon tahun 1993–1997.
Ano promosi eselon II sebagai kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) tahun 1997- 2001. Kemudian, menjabat sebagai Asda Bidang Administrasi dan Pemerintah tahun 2001– 2002. Di tahun yang sama pindah menjadi Asda Umum dan Keuangan Tahun 2001–2002. Di tahun 2002 Ano promosi menjadi sekda hingga tahun 2007.
Tahun 2008 sempat mencalonkan diri sebagai wali kota namun gagal. Akibatnya, di usianya yang tergolong muda jabatan sekda pun dilepaskan. Setelah itu, Ano sempat menjadi Staf Ahli Bappeda tahun 2008. Mengetahui potensi Ano Sutrisno luar biasa di dunia birokrasi, Gubernur Jawa Barat H Ahmad Heryawan Lc yang baru terpilih pada Pilgub saat itu, langsung mengangkat Ano Sutrisno sebagai Kepala Badan Perpustakaan Daerah Jabar tahun 2008. Tidak berapa lama, Ano Sutrisno ditunjuk oleh Gubernur menjadi Plt Bupati Kuningan Tahun 2008, karena saat itu sedang ada perhelatan Pemilihan Bupati danCabup Incumbent Aang Hamid Suganda mencalonkan kembali. Selesai menjabat Plt Bupati Kuningan, Ano kembali mendapat tempat sebagai Kepala Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan (BKPP) wilayah III Jawa Barat tahun 2008–2012.
Tahun 2013 Ano Sutrisno mencalonkan diri pada pemilihan wali kota, berpasangan dengan Nasrudin Azis dari Partai Demokrat. Ano berhasil mendapat mandat dari rakyat Cirebon, dan April 2013 Ano Sutrisno bersama Nasrudin Azis oleh gubernur dilantik sebagai wali kota dan wakil wali kota periode 2013–2018, menggantikan Subardi-Sunaryo HW SIP MM.
Berdasarkan data yang dihimpun Radar, Ano terakhir nampak di kegiatan pemerintah Kota Cirebon pada tanggal 22 November 2014. Ano yang kala itu sudah mulai sakit, tetap berusaha untuk menghadiri kegiatan Festival Sega Lengko dalam rangka HUT Kota Cirebon ke 645 di Jalan Siliwangi. Bahkan pada malam harinya, Ano masih sempat menghadiri acara tasyarakuran sekaligus penutupan rangkaian HUT Kota Cirebon di Balai Kota. Dalam kegiatan tersebut Ano sempat mengaku mengalami vertigo, sehingga agak kesulitan untuk melakukan aktivitas. Setelah itu, Ano mulai tidak masuk kerja lantaran sakit. Namun Ano tidak menjalani perawatan di rumah sakit. Ano hanya beristirahat di rumah dinasnya di Jalan Siliwangi dan mengalami rawat jalan. Ano sempat memeriksakan kesehatan ke Bandung.
Lama melakukan rawat jalan, kondisi Ano memburuk pada 29 Desember 2014. Sekitar pukul 17.30 WIB, Ano sempat tak sadarkan diri dan akhirnya dilarikan ke RS Pertamina. Setelah mendapatkan pertolongan pertama, Ano akhirnya dirujuk ke RS Siloam Jakarta sekitar pukul 19.30 WIB. Ano pun akhirnya dirawat sejak 29 Desember 2014 malam. (abd/kmg/hen)