UPT Kebersihan Dapat Tambahan Armada

NGAMPRAH –Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kebersihan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Kabupaten Bandung Barat (KBB) mendapatkan tambahan 17 armada dan sarana pendukung kebersihan dari batuan gubernur Jawa Barat tahun ini. Bantuan ini diharapkan dapat menyelesaikan sejumlah permasalahan sampah yang masih belum terangkut di beberapa titik di Kabupaten Bandung Barat.

Ke-17 bantuan gubernur tersebut yakni, 3 jenis truk armroll ukuran 10 meter kubik, 1 unit alat berat dan 13 unit bak container pendukung kebersihan. Kepala UPT Kebersihan DCKTR KBB, Apit Akhmad mengatakan, bantuan armada kebersihan tersebut berdasarkan pengajuan pemkab Bandung Barat yang diajukan kepada gubernur Jabar pada tahun 2014 lalu. ”Totalnya Rp5,3 miliar, itu sesuai proposal yang kita ajukan kepada pak gubernur,” kata Apit kepada wartawan di Ngamprah kemarin (17/9).

Saat ini, kata dia, UPT Kebersihan memiliki 63 unit armada kebersihan yang terdiri dari 38 unit truck sampah, satu unit truck sedot tinja, tiga unit APSL (armada penyisir sampah liar), satu alat berat (wheel loader), 20 unit motor roda tiga pengangkut sampah dan 30 bak container sampah sebagai pendukung. ”Jumlah itu sudah berikut bantuan dari gubernur tahun ini,” ujarnya.

Adapun dengan armada yang saat ini dimiliki UPT Kebersihan, perharinya hanya mampu mengangkut volume sampah sebanyak 110-120 ton/hari se-Kabupaten Bandung Barat. ”Kita hanya mampu kurang dari separuhnya. Karena untuk timbulan sampah di KBB diperkirakan di atas 300 ton/hari,” ungkapnya.

Dengan adanya tambahan armada baru tersebut, Apit berharap lembaga yang dipimpinnya bisa lebih mengembangkan pelayanan pengangkutan sampah yang ada di seluruh wilayah Kabupaten Bandung Barat. Pasalnya, dari jumlah armada, petugas dan sarana pendukung kebersihan yang dimiliki saat ini tidak mampu mengcover banyaknya sampah yang timbul di wilayah Kabupaten Bandung Barat. ”Harapannya bisa lebih mengembangkan wilayah pelayanan pengangkutan sampah yang tentu saja juga akan meningkatkan PAD,” harapnya.

Sementara itu, salah seorang warga Kayu Ambon Lembang, Sachir Suratman, 45, berharap, dengan adanya tambahan armada dan pendukung kebersihan, bisa meningkatkan pelayanan pengangkutan sampah hingga ke pelosok daerah. Pasalnya, di kampungnya, terdapat banyak tumpukan sampah yang dibiarkan begitu saja. ”Kalau warga jelas siap membayar retribusi dengan catatan petugas dapat mengangkut sampah yang ada di wilayah kami,” bebernya. (mg5/fik)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan