Tumbangnya Para Raksasa Di Piala Jenderal Sudirman

Nama Besar Bukan Jaminan

Tim-tim besar tanah air yang berpartisipasi di turnamen Piala Jenderal Sudirman cukup banyak. Namun, hanya sedikit yang mampu bertahan hingga ke babak semifinal. Finalis turnamen Piala Presiden Sriwijaya FC dan Persib Bandung, bahkan harus angkat koper lebih awal.

—–

persib
ISTIMEWA

DIKAWAL KETAT: Evan Dimas Darmono ditempel pemain Persib Dias Anggar
Putra pada babak penyisihan Piala Jenderal Sudirman, beberapa waktu lalu

LELAH, jadwal turnamen mendadak, kondisi skuad yang berubah-ubah serta matinya kompetisi nasional adalah deretan kata yang menjadi “kambing hitam”oleh sejumlah pelatih tim-tim besar setelah mengalami kegagalan di turnamen Piala Jenderal Sudirman. Memang terdengar klise, tapi juga ada benarnya.

Persib Bandung, Sriwijaya FC, Persija Jakarta dan Persipura Jayapura adalah tim-tim legenda tanah air yang tidak bisa melangkah lebih jauh dalam turnamen memperebutkan hadiah utama sebesar Rp 2,5 miliar itu. Dua tim yang disebut paling awal, bahkan berstatus juara dan runner up turnamen Piala Presiden yang baru berakhir 18 Oktober lalu, namun harus kadas di babak penyisihan.

Sementara Persipura Jayapura juara empat kali kompetisi Indonesia Super League (ISL) itu baru kandas di babak delapan besar. Mereka bernasib sama dengan tim ibukota, Persija Jakarta yang kalah kuat dari Semen Padang, Arema Cronus, Mitra Kutai Kartanegara dan Pusamania Borneo FC yang berhasil mengamankan tiket ke babak semifinal.

Uniknya, mayoritas pelatih dari tim-tim itu memiliki alasan yang sama atas kegalan yang mereka hadapi. Waktu persiapan yang sangat singkat memaksa para pemain mereka tidak mampu menemukan performa terbaik. Rata-rata persiapan mereka hanya selama dua minggu.

Pelatih Sriwijaya FC Benny Dollo mengungkapkan, jadwal perhelatan turnamen Piala Jenderal Sudirman yang begitu mendadak membuat mereka kelimpungan mempersiapkan tim. Apalagi, mereka baru mendapatkan kepastian perhelatan turnamen untuk memperingati ulang tahun TNI itu pada 26 Oktober atau kurang lebih dua minggu dari jadwal kick off.

”Saya masih ingat betul kondisi itu, karena saat latihan perdana, kami hanya bisa berlatih dengan sembilan pemain,” keluh Benny Dollo. Mengapa bisa begitu? Menurut Benny, karena pengumuman turnamen tersebut bersamaan dengan sedang berlangsungnya turnamen Habibie Cup di Parepare, Sulawesi Selatan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan