Terjunkan Penyelam Tradisional

PANGKALAN BUN – Apresiasi patut diberikan pada warga Kotawaringin Barat. Di tengah Basarnas yang mulai maju mundur melaksanakan operasi pencarian korban AirAsia QZ8501, warga secara swadaya tergerak melakukan pencarian jenazah. Dalam dua hari pencarian, para penyelam tradisional itu berhasil menemukan 13 jenazah.

SAMPAI DONGGALA: Benda yang diduga bagasi di kabin pesawat AirAsia QZ8501 yang ditemukan nelayan di Donggala, diamankan pihak kepolisian selanjutnya diserahkan kepada Kantor SAR Palu, kemarin (3/2).
SAMPAI DONGGALA: Benda yang diduga bagasi di kabin pesawat AirAsia QZ8501 yang ditemukan nelayan di Donggala, diamankan pihak kepolisian selanjutnya diserahkan kepada Kantor SAR Palu, kemarin (3/2).

Dari 13 jenazah yang telah ditemukan, sebanyak tujuh jenazah berhasil dievakuasi menuju RSUD Sultan Imanuddin, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat. Jenazah disimpan di cold storage dan menunggu perintah lebih lanjut dari Basarnas. ’’Kami hanya menyimpan jenazah saja, tidak berani identifikasi karena itu kewenangan DVI (Disaster Victim Identification),’’ ujar Direktur RSUD Sultan Imanuddin Suyuti Syamsul.

Komandan Lanud Iskandar Letkol (Pnb) Jhonson Simatupang juga belum tahu kapan jenazah akan dibawa ke Surabaya. Pasca TNI menarik diri dari misi pencarian, kewenangan sepenuhnya ada pada Basarnas dan AirAsia. ’’Sejauh ini belum ada permintaan bantuan lagi dari Basarnas. Tapi kalau nanti ada permintaan mengangkut jenazah itu pasti kami bantu,’’ ujar Jhonson.

Dirops Basarnas, Marsma Supriyadi mengatakan juga belum bisa memastikan kapan jenazah dibawa ke Surabaya. Menurut dia, jenazah dikumpulkan dulu dan akan dibawa bersamaan ke Surabaya. ’’Biar efektif, nanti diterbangkan bersama ke Surabaya,’’ terangnya.

Pelibatan penyelam tradisional itu sendiri dipimpin langsung Bupati Ujang Iskandar. Hingga kemarin malam, Ujang dan warganya masih berada di atas kapal Basarnas di sekitar lokasi jatuhnya AirAsia QZ8501. Dia menyebutkan awalnya jenazah yang ditemukan 7 orang. Namun kemarin ada tambahan lagi 6 jenazah.

Menurut Ujang, sejak adanya rehat aktivitas dari Basarnas, pihaknya berinisiatif mengerahkan warga di Desa Teluk Bogam, Kecamatan Kumai, untuk membantu melakukan pencarian. ’’Ada 16 warga yang kami terjunkan membantu pencarian,’’ ujar melalui sambungan telepon.

Para penyelam itu sebenarnya merupakan nelayan yang selama ini juga memiliki kemampuan menyelam secara tradisional. Menurut Ujang, Pemkab Kobar dan warga berkomitmen terus melakasanakan pencarian meskipun sempat tersiar kabar operasi dihentikan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan