Tembok Jebol, Jalan Amblas

Sudah Dua Minggu Belum Juga Diperbaiki

JALAN ikut rusak akibat pergeserah tanah di Rancabali. Itu bisa terlihat dari amblasnya jalan di Desa Cipelah yang berada di Kampung Lemahneundeut sampai setengah meter. Padahal, jalan ini baru diperbaiki dua bulan lalu.

MEMBAHAYAKAN: Petugas menunjukkan lantai masjid yang retak tiga centimeter akibat pergeseran tanah di Rancabali, Kabupateb Bandung.
MEMBAHAYAKAN: Petugas menunjukkan lantai masjid yang retak tiga centimeter akibat pergeseran tanah di Rancabali, Kabupateb Bandung.

Selain itu, tembok penahan tanah (TPT) jebol akibat kondisi tanah yang labil. Runtuhannya menutupi jalan. Padahal, jalan ini merupakan penghubung antara Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung dengan Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Cianjur.

Kondisi tersebut membuat pengendara harus berhati-hati saat melintas. Apalagi, jalan yang amblas berada di posisi turunan tajam. ’’Sekarang kondisinya semakin parah karena pergerakan tanah terjadi setiap hari,’’ kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Bandung Marlan.

Curah hujan tinggi yang turun akhir-akhir ini menyebabkan jalan tersebut licin, sehingga membahayakan pengguna jalan. Selain itu, di titik lain, tepatnya di Kampung Cisabuk jalan juga tertutup longsoran tebing yang berada tepat di pinggir jalan.

Menurut salah seorang warga Giriluyu Atep Sulaeman, tebing setinggi sekitar sepuluh meter tersebut mengalami longsor dua minggu lalu. Namun, sampai saat ini belum ada bantuan apapun dari pemerintah untuk mengeruk tanah yang menutupi jalan. ’’Sudah dua minggu (longsor). Tapi, nggak ada pemerintah yang datang mengeruk tanahnya. Ya, karena kita butuh jalan, akhirnya warga di sini saja yang bergotong royong mengeruk dengan alat sedanya, kayak (pakai) pacul ini,’’ katanya.

Camat Rancabali Purnama membenarkan, ada sekitar 3.000 meter jalan di Desa Cipelah yang harus diperbaiki. ’’Ya kita memang sudah menganggarkan sekitar Rp 1,7 miliar di tahun ini untuk memperbaiki jalan. Dari Desa Cipelah hingga ke perbatasan dengan Kabupaten Cianjur,’’ katanya.

Kemudian, untuk jalan yang masih tertutup tanah longsor di Cisabuk, Purnama berjanji akan segera membereskannya. Sebab, sangat membahayakan para pengendara ataupun pejalan kaki, melihat letaknya yang tepat berada di tikungan yang menurun tajam. ’’Saya mengimbau kepada masyarakat agar terus berhati-hati dan waspada terutama di malam hari. Jangan terlalu tertidur pulas, karena saat ini sudah memasuki puncak musim hujan sehingga akan sangat rawan longsor di beberapa titik,’’ ungkap dia. (MG 15/hen)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan