Teman Masuk Penjara, Iuran Bayar Pengacara

[tie_list type=”minus”]Para TKI di Yunani yang Betah Bertahan kendati Dihajar Krisis (2-Habis)[/tie_list]

 

Jika ingin tahu detail pemicu krisis di Yunani, para tenaga kerja Indonesia (TKI) di sana punya segepok jawaban. Berikut lanjutan laporan wartawan Jawa Pos (Group Bandung Ekspres) AHMAD BAIDHOWI yang baru kembali dari Yunani.

TKI Yunani
AHMAD BAIDHOWI/JAWA POS
JALAN BARENG: Ngadinem (kanan) dan Sutarno (tiga dari kanan) menikmati kemeriahan Monastiraki bersama para TKI di pusat Kota Athena.

MALAM itu Pasar Monastiraki di pusat Kota Athena begitu ramai. Ratusan orang meriung membentuk lingkaran. Di tengah kerumunan tersebut, seorang gadis gipsi dengan celana panjang dan penutup dada hitam tampak gemulai memutar dan memainkan dua bola api yang dihubungkan dengan tali.

Peluh yang menetes membuat kulit kuning langsatnya berkilauan terkena cahaya api. Tepuk tangan dan sorak meriah membahana, saat gadis gipsi itu memungkasi atraksinya dengan gerakan akrobatik melempar tali bola api.

Lalu, dia bersalto dan menangkap kembali dua bola api tersebut. Kerumunan pun bubar sambil puluhan orang terlihat melemparkan uang koin ke kotak-kotak kayu di depan mereka.

Tak banyak yang menyadari, empat polisi berseragam biru tua sudah cukup lama berkeliling di antara kerumunan tersebut. Dengan pistol dan pentungan tergantung di pinggang kanan dan kiri, mata mereka menelisik penuh selidik. Bagai elang di angkasa yang tengah mengintai mangsa.

’’Eh, ada polisi, ayo bubar,’’ ucap Ngadinem kepada lima rekannya yang malam itu tengah menikmati kemeriahan pusat Kota Athena.

TKI berusia 34 tahun yang mengadu nasib di Yunani sejak 2004 tersebut mengatakan, para TKI memang harus selalu waspada karena mayoritas tidak memiliki izin tinggal dan izin kerja. Jika mereka kurang mujur dan terkena razia, nasibnya bakal berujung di sel penjara.

Sejak krisis membelit banyak negara Eropa pada 2009, ekonomi Yunani memang sangat bertumpu pada sektor pariwisata. Industri manufaktur dan perdagangan mereka hancur.

Tahun lalu turisme menyumbangkan devisa EUR 15,2 miliar (sekitar Rp 235 triliun) dari 21 juta turis asing. Karena itu, untuk menjaga iklim pariwisata dan memberikan rasa aman bagi para wisatawan asing, patroli polisi di pusat-pusat keramaian di Athena pun diperbanyak. Sebab, bukan hanya copet, aksi jambret atau perampasan barang berharga tak jarang terjadi, bahkan saat siang.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan