Tanaman Hidroponik Kian Membumi

[tie_list type=”minus”]Sinergitas BAM, CFN Dan CFD Untungkan Petani[/tie_list]

MEMBUMI merupakan kalimat yang pas disematkan pada gelaran Pameran Bandung Agri Market (BAM), yang ke-9 atau terakhir di tahun 2015, 12 – 13 Desember, kemarin.

Selain suguhan acaranya mampu menyedot banyak pengunjung, sepanjang acara ditampilkan pertunjukan musik. penjualan tanaman hidroponik yang terbilang murah, pengambilan tempat di Jalan DR. Sukarno, berbarengan dengan Car Free Night (CFN) dan Car Free Day (CFD) jadi satu kesatuan kegiatan yang mendorong Bandung Agri Market membumi dengan masyarakat Bandung.

’’BAM jadi ajang transaksi masyarakat dan para petani sayuran dan buah-buahan serta tanaman hias. Jual beli itu, memang bagian dari tujuan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung, merangsang masyarakat untuk menggemari buah-buahan lokal dan mengurangi sayuran impor,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Ir. Elly Wasliah.

Dia menjelaskan, memang respon warga begitu antusias. ’’Malam hari ada CFN pagi harinya ada CFD dan di tempat yang sama ada Bandung Agri Market. Ini sinergitas kegiatan yang tak dapat dipungkiri,” tukas Elly.

Pemicu antusiame pengunjung tidak berlebih. Pembagian 1.500 bibit tanaman secara gratis serta edukasi cara bertani tanaman hidroponik dan melimpahnya hasil produk program Kampung berkebun yang ditampilkan pada acara pameran BAM kali ini menjadi keniscayaan. ’’BAM itu merupakan media promosi pemasaran sayuran segar, buah-buahan lokal dan tanaman hias. Sehingga, kami (Dispertapa) tidak sungkan berbagi,” ujar Elly.

Menyoal keterlibatan 26 peserta pameran BAM, Elly menjelaskan, kebijakan itu demi rasa keadilan. Sebab, rata-rata peserta merupakan kelompok petani binaan yang mendapatkan Program Kampung Berkebun atau Urban Farming.

Meskipun demikian, diakui Elly, ada juga yang berasal dari luar Kota Bandung. Tetapi, mereka memiliki semangat yang sama. Terutama dalam menularkan rasa kecintaan minimal menanam tanaman di halaman rumah masing-masing. “Saat ini harga sayuran sedang naik. Tetapi, urban farming tidak terpengaruh, malah jadi produsen sayur,” sebut Elly.

Atas keberhasilan penyelenggaraan BAM selama tahun 2015, lanjut dia, tahun 2016 kembali kegiatan yang sama akan digelar. Hal itu, mengingat animo masyarakat cukup tinggi. Dan, saya harus jujur mengatakan, bahwa 96 persen pemenuhan kebutuhan pangan Kota Bandung, berasal dari luar kota. Bandung hanya mampu menyuplai 4 persennya,” imbuh Elly.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan