Tanah Bergeser, Sembilan Rumah Retak

CIAMIS – Tanah di Dusun Desa, RT 17 RW 05, Desa Nasol, Kecamatan Cikoneng, Kabupaten Ciamis kembali mengalami pergeseran. Akibatnya sembilan rumah mengalami retak. Sebelumnya, kasus serupa pernah terjadi pada tanggal 24 Desember 2014.

Pergeseran Tanah
ISTIMEWA

MEMBAHAYAKAN: Tanah retak akibat pergeseran terjadi di di Dusun Desa, RT 17 RW 05, Desa Nasol, Kecamatan Cikoneng, Kabupaten Ciamis.

Samsu, 50, warga setempat mengatakan, rumahnya mulai mengalami retak sejak hari Senin (24/8). Semakin hari retakan semakin memanjang hingga akhirnya dia melapor kepada Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan aparat Desa Nasol kemarin (27/8).

Dia menjelaskan retakan terjadi sekitar pukul 03.00 Senin pagi. Samsu sempat mendengar suara gemuruh disertai getaran yang membuatnya terbangun. Setelah diperiksa, lantai dan beberapa bagian dinding ruangan berukuran 4,5 x 12 meter itu sudah retak dengan lebar satu sentimeter.

”Saya pikir ada gempa bumi, ternyata tanah kembali mengalami pergeseran. Kalau di wilayah ini baru pertama kali. Sebelumnya ada di (kampung) sebelah berjarak 200 meter dari sini,” ungkapnya saat ditemui di rumah.

Samsu mengaku takut retakan berlanjut. Namun dia tidak memiliki pilihan selain tetap tinggal di rumah tersebut dengan penuh kewaspadaan. Rumah saudaranya terletak jauh dari Dusun Desa. ”Kalau dibilang takut ya takut ada pergeseran dan rumah roboh. Tapi mau bagaimana lagi tidak ada tempat lagi,” katanya.

Anggota Tagana Kabupaten Ciamis Iman Setiama menyebut pergeseran tanah dipicu gempa bumi yang terjadi pada Jumat dini hari lalu. Dampak gempa membuat tanah menjadi labil dan mengalami pergeseran. Apalagi di musim kemarau, kondisi tanah sangat kering dan mudah retak. ”Di musim kemarau sekarang, tanah lebih mudah kering dan gembur. Jadi dengan kondisi di wilayah ini banyak jurang, tanah bisa bergeser,” jelasnya.

Berdasarkan data sementara yang dimiliki Tagana, panjang retakan tanah mencapai 300 meter dan lebar satu sentimeter, dimana di atasnya berdiri Sembilan unit rumah. Akibat retakan itu saluran irigasi juga mengalami hal serupa. Dampaknya aliran air langsung menyerap ke dalam celah retakan dan tidak mengalir dengan mulus ke tujuan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan