Tambah 1.000 Industri

[tie_list type=”minus”]Terus Tumbuh Tiap Tahun[/tie_list]

JAKARTA – Kondisi perekonomian nasional dan global yang kurang kondusif saat ini tidak membuat Kementerian Perindustrian merevisi target pertumbuhan industri sebesar 6,8 persen. Kementerian yang dipimpin Saleh Husin ini menilai investasi industri skala besar dan sedang masih terus tumbuh.

SPIDERMAN KESELAMATAN KERJA-PAKSI
PAKSI SANDANG PRABOWO/jpphotoKESELAMATAN KERJA: Pekerja melakukan pengeleman pada sisi bagian kaca di salah satu bangunan gedung Hotel bertingkat, di Balikpapan, kemarin.

’’Itu bukan target pertumbuhan industri yang tidak realistis karena kita melihat investasi terus masuk. Pabrik-pabrik baru terus bertumbuh. Bahkan setiap tahun ada tambahan sekitar 1.000 industri besar sedang baru, dan itu masih bisa ditambah,’’ ujar Plt Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian, Syarif Hidayat kemarin (24/4).

Penambahan industri-industri baru itu diharapkan bisa lebih meningkat dengan berbagai insentif yang diberikan pemerintah. Sebab, dalam masa pemerintahan Presiden Joko Widodo jumlah industri besar sedang diharapkan mencapai 33 ribu unit usaha. ’’Perlu kerja keras untuk mencapai target itu,’’ sebutnya.

Dia mengatakan, Kemenperin akan mendorong investasi industri baru di berbagai sektor. Dengan target tersebut, kata dia, kontribusi sektor industri terhadap PDB (product domestic bruto) nasional akan melonjak. ’’Investasi terus kita dorong di sektor-sektor penopang pertumbuhan terbesar sektor manufaktur,’’ tuturnya.

Syarif menyebut, beberapa sektor industri masih potensial untuk menambah investasi seperti sektor industri makanan minuman, dan tembakau, industri berbasis sumber daya alam (SDA) seperti agro dan mineral tambang. ’’Tapi kami juga tetap akan fokus mendorong investasi dan pertumbuhan industri padat karya seperti elektronika dan tekstil,’’ sambungnya.

Dia mengatakan hingga saat ini target pertumbuhan industri nasional belum diubah karena rasa optimis masih dapat mencapainya. Akan tetapi, koreksi target pertumbuhan itu bisa saja terjadi jika kondisi perekonomian semakin memburuk.’’Kita masih lihat tren perkembangan dunia, nilai tukar rupiah, fluktuasi harga minyak. Sepertinya malah membaik,’’ sebutnya.

Lebih lanjut Syarif mengatakan pemerintah harus optimistis. Kalau tidak, bisa-bisa pelaku usaha nasional menjadi pesimistis. Dia yakin tahun ini industri akan terdorong oleh investasi yang ditarget tumbuh 14 persen. ’’Harapan kita realisasi investasi sesuai target tahun ini sehingga otomatis industri juga akan tumbuh,’’ ungkapnya.

Tinggalkan Balasan