Skandal Mahasiswa ITB Ramai

SUMUR BANDUNG – Dunia Pendidikan Bandung kembali tercoreng. Setelah beberapa waktu lalu ramai oleh foto seksi seorang mahasiswi asal UIN Sunan Gunung Djati, kini para netizen (pengguna internet) sedang dihebohkan dengan beredarnya video mesum dengan judul ‘Skandal Mesum Mahasiswa ITB di Kost’.

Video tersebut awalnya dapat dijumpai di laman san**.teru****.com. Video berdurasi kurang dari tiga menit ini diunggah sejak 4 Februari 2015 lalu, sekitar pukul 03.25.

Dalam video itu, terdapat sesosok perempuan yang tidak mengenakan busana, sementara pemeran pria di video itu tak terlihat wajahnya. Pasangan itu nampak berhubungan intim layaknya seorang suami-istri. Tak ada ciri-ciri pasti apakah pemeran video benar-benar mahasiswa ITB, sesuai dengan judulnya atau bukan. Pasalnya, dalam video tak terdengar ada percakapan antara keduanya, yang ada malah suara televisi.

Di laman situs itu juga tidak terdapat informasi tambahan, atau pun komentar yang membenarkan jika orang yang ada di video adalah mahasiswa ITB. Disinggung soal ini, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Bandung Ajun Komisaris Besar Mokhamad Ngajib mengaku baru mengetahui adanya video itu. ’’Kami baru menerima informasi ini. Kami akan mulai menyelidikinya,’’ ucapnya kepada wartawan di Mapolrestabes Bandung, kemarin (26/2).

Jika ada pihak yang merasa dirugikan dengan adanya video tak senonoh itu, Ngajib meminta untuk segera melaporkan. Nantinya, pihak kepolisian akan menindaklanjuti laporan itu. Sebab, orang yang mengunggah serta pemeran dapat dikenakan tindak pidana yang diatur dalam UU Informasi dan Transaksi Elektronik.

Hingga kini, Polrestabes Bandung sedang menyelidiki video tersebut, untuk membuktikan kebenaran apakah pelaku video merupakan mahasiswi ITB atau bukan.

Hal itu disampaikan Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Alumni dan Komunikasi Miming Miharja. ’’Komentar kami, kami mempersilakan kepolisian untuk menyelidiki hal tersebut,’’ ujar Miming.

Dia menyatakan, ITB menunggu hasil penyelidikan sebagai pembuktian. ’’Sebab kan kita perlu pembuktian dulu. Itu kan belum tentu (mahasiswi ITB),’’ terangnya.

Jika nantinya memang terbukti pelaku adalah mahasiswi ITB, akan ada regulasi yang mengatur langkah selanjutnya. ’’Kita punya aturan dan regulasi untuk menyikapi jika memang itu benar,’’ tutur Miming.

Tinggalkan Balasan