Sidang Isbat kemungkinan Tertutup

JAKARTA – Awal puasa segera tiba. Kementerian Agama diperkirakan akan menggelar sidang isbat penetapan awal puasa pada 17 Juni. Ketua Komisi VIII DPR Saleh Partaonan Daulay meminta agenda tahunan itu dilakukan tertutup dari liputan media.

Politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan, tahun lalu Kemenag sudah arif dan bijaksana dengan menggelar sidang isbat penetapan awal puasa, lebaran, dan Idul Adha secara tertutup. ’’Saya berharap tahun ini juga digelar tertutup,” katanya di Jakarta kemarin (7/6).

Menurut dia gelaran sidang isbat yang digelar tertutup bisa menghindari potensi gejolak di masyarakat. Sebab dalam proses sidang isbat itu, tentu akan memunculkan adu pandangan tentang penetapan tanggal-tanggal di kalender hijriyah. Dia khawatir akan muncul gejolak di masyarakat yang belum mengetahui ilmu falaq dengan baik.

Saleh mendapatkan informasi bahwa tahun ini awal Ramadan dan awal Idul Fitri tidak ada perbedaan antara Muhammadiyah, pemerintah, maupun Nahdlatul Ulama. Namun meskipun begitu, proses sidang isbat tetap harus digelar tertutup. Sebab awal Ramadan dan Idul Fitri yang sama itu disebabkan murni karena posisi hilal (bulan muda). Bukan karena telah terjadi kesepakan adanya satu kriteria penetapan awal bulan hijriyah antara NU dengan Muhammadiyah.

Sampai saat ini dua ormas Islam terbesar di Indonesia itu memiliki kriteria berbeda. Muhammadiyah menggunakan sistem hisab. Intinya adalah tinggi hilal sudah di atas ufuk berarti sudah ganti bulan dalam kalender hijriyah.

Sedangkan NU memiliki kriteria lain. Mereka menetapkan ganti bulan jika tinggi hilal sudah lebih dari 2 derajat di atas ufuk. Sistem ini dikenal dengan sebutan rukyah atau melihat langsung posisi bulan.

Dirjen Bimas Islam Kemenag Machasin mengatakan siap menggelar sidang isbat secara tertutup. Dia menuturkan sidang isbat sendiri terdiri dari beberapa rangkaian. Pertama adalah paparan pengamaatn astronomi, biasanya oleh Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin. Sesi paparan kajian astronomi ini digelar terbuka.

Setelah itu baru masuk dalam sidang inti. Nah proses sidang inti ini digelar terutup di aula kantor Kemenag Jalan Thamrin, Jakarta Pusat. Baru setelah ada keputusan sidang, Menteri Agama beserta jajaran ormas Islam akan menyampaikan secara terbuka kepada masyarakat umum melalui media massa. (wan/vil)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan