[tie_list type=”minus”]Dua Orang ASN Mangkir[/tie_list]
bandungekspres.co.id – Puluhan aparat sipil negara (ASN) di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung dikejutkan dengan kedatangan Badan Kepegawaian Daerah yang didampingi Badan Narkotika Nasional Kota Bandung.
Secara mendadak mereka dikumpulkan di ruang rapat, guna diberi pengarahan terkait tes urine. Tidak kurang dari 51 ASN diperiksa secara bergiliran. Kendati demikian, dua orang ASN mangkir tanpa alasan. Sementara satu orang dinyatakan sakit. ’’Atas kejadian tersebut, kedua ASN itu diwajibkan melaksanakan tes urine di kantor BNN Kota Bandung, hari ini,’’ ujar Kepala Bidang Perencanaan dan Kesejahteraan Pegawai BKD Kota Bandung Diden Siti Sondari, kemarin.
Dipilihnya Disbudpar Kota Bandung berdasarkan random sampling. Kegiatan ini merupakan ketiga kalinya setelah sebelumnya dilaksanakan di Satuan Polisi Pamong Praja dan Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung. ’’Bukan tidak mungkin dalam waktu dekat random sampling akan jatuh pada SKPD lainnya,’’ tukas Diden.
Didahulukannya SKPD operasional, karena khawatir aparat di lapangan ikut terjerumus narkoba. ’’Tapi mudah-mudahan sih itu negatif,’’ sahutnya.
Sementara, Kepala BNN Kota Bandung Ajun Komisaris Besar Yeni Siti Saodah kepada Bandung Ekspres mengaku belum dapat memberikan hasil tes urine tersebut. Pasalnya, masih harus ditindaklanjuti sehubungan masih ada dua orang ASN yang belum mengikuti tes.
’’Pada prinsipnya, upaya BKD melalui BNN melakukan tes urine agar pegawai di lingkungan Pemkot Bandung bersih. Dalam artian, sehat fisiknya dari narkoba dan sehat jiwanya untuk tidak korupsi. Sehingga, mereka bisa bekerja secara profesional,’’ tutur Yeni yang didampingi Kepala Seksi Pemberantasan Komisaris Ansari.
Selama melaksanakan tes urine, terdampak zat adiktif memang pernah ditemukan. Namun rata-rata, mereka mengomsumsi obat-obatan karena sedang mengalami sakit. ’’Berdasarkan UU mereka diperbolehkan selama ada referensi dari ahli farmasi,’’ imbuh Yeni. (edy/vil)
