Sembilan Hari Air PDAM Tak Mengalir

BOGOR – Parah. Ternyata, ada daerah yang nasibnya lebih parah daripada warga Kelurahan Kertamaya, Bogor Selatan. Kalau di Kertamaya, air dari PDAM Tirta Pakuan tidak mengalir selama lima hari, tapi warga Kelurahan Harjasari hingga sembilan hari, tepatnya sejak Sabtu (3/10) lalu.

PDAM
PENCEMARAN LIMBAH : Petugas membersihkan penyulingan air di PDAM Tirta Patriot Kota Bekasi, kemarin. Sementara itu, PDAM d Bogor tak mengalirkan air.

Harjasari adalah salah satu kelurahan yang masuk di zona 1 jalur pendistribusian air PDAM. Sebelumnya, kita ketahui ada kegiatan perbaikan pipa transmisi sebesar 21 inchi di jalan raya trans Bogor-Sukabumi yang dilakukan dari Senin (5/10) hingga Rabu (7/10).

Ellen, warga Harjasari, mengatakan sudah sembilan hari ini dia sekeluarga terpaksa tidak mandi. Setetes air pun tidak mengucur dari keran rumahnya. Hal ini pun membuat Ellen menjadi gusar. ”Iya nih, sudah sembilan hari tidak ngalir. Sampai hari ini pun belum nyala,” kata Ellen kepada Radar Bogor (grup Bandung Ekspres) kemarin (11/10).

Kondisi ini, kata Ellen, juga terjadi di seluruh wilayah Harjasari dan Ciawi. Tetangga-tetangganya pun mengalami kondisi yang sama. ”Air tetangga juga tidak ngalir,” ujar Ellen.

Tapi, tidak semua warga merupakan berlangganan air PDAM. Sebab ada juga warga yang sumber mata airnya dari sumur. Sehingga, para warga pelanggan PDAM numpang memakai air sumur milik tetangganya itu. ”Kami jadi numpang mandi di rumah tetangga yang pakai sumur. Ya terpaksa banget,” ungkap Ellen.

Walhasil, dalam satu hari Ellen membeli sebanyak 15 galon air isi ulang untuk kebutuhan sehari-hari. Seperti masak, mencuci, dan kebutuhan di kamar mandi. Walau demikian, 15 galon air isi ulang dianggap tidak cukup untuk memenuhi 100 persen kebutuhannya. Karena membutuhkan biaya yang besar untuk membeli air galon isi ulang seharga Rp5 ribu untuk sekali isi. ”Tapi masa selama sembilan hari air mati kita harus beli air terus, tekor lah pengeluaran,” seru Ellen.

Ellen pun sudah berusaha sedemikian mungkin mencari solusi dari persoalan ini. Dia sudah menghubungi pihak PDAM Tirta Pakuan untuk meminta air tangki gratis. Namun, permintaan Ellen tersebut tidak digubris oleh satu-satunya vendor air di Kota Hujan ini. Ellen pun menuntut pihak PDAM Tirta Pakuan bertanggung jawab atas pelayanan yang merugikan pelanggannya ini. ”PDAM gak ada tanggung jawabnya lagi. Karena tidak mengirimkan air tangki gratis ke kami,” jelas Ellen.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan