Warga Kampung Ini Harus Keluarkan Rp 25 Ribu per Hari untuk Beli Air Bersih

[tie_list type=”minus”]Harus Ada Kompensasi Penutupan Sungai Cimanuk[/tie_list]

bandungekspres.co.id– Warga Blok Tukwulu, Desa Bondan, Kecamatan Sukagumiwang, sama sekali tidak memiliki sumber air bersih. Untuk kebutuhan MCK dan masak, warga harus membeli air. Imbasnya, mereka mengeluarkan tambahan biaya sekitar Rp25 ribu/hari untuk kebutuhan mandi dan masak.

krisis air bersih
KRISIS AIR: Mahfud Salama (ketiga dari kiri) bersama warga yang mengantri mengambil air bersih di sungai.

Kondisi ini berlangsung sudah dua bulan lebih. Warga berharap, pemerintah atau lembaga swasta mulai menyalurkan air kembali. Pasalnya, bila kondisi ini berkelanjutan, warga sangat keberatan apalagi musim hujan diprediksi baru datang Desember mendatang.

”Sudah lebih dari satu bulan kami kesulitan air bersih. Kami per hari keluar uang cuma buat air. Krisis air juga kan imbas dari penutupan sungai, seharusnya ada kompensasi buat warga,” ujar warga Blok Tukwulu, Irman, 27, kepada wartawan, Rabu (21/10).

Diungkapkan dia, karena tidak ada sumber air di desanya warga harus membeli air termasuk untuk MCK. Satu orang bisa menghabiskan satu jeriken air dengan harga Rp2.500 untuk satu kali mandi. Biasanya, dalam sehari warga membeli dua kali pada pagi dan sore hari untuk MCK.

Sedangkan untuk minum dan masak, warga menggunakan air isi ulang. Per hari rata-rata butuh dua gallon, apalagi cuaca belakangan ini sangat panas. ”Kalau ditotal, iritnya Rp25 ribu per kepala keluarga,” tutur dia.

Irman menambahkan, bulan lalu warga masih bisa mendapatkan air untuk MCK dari sungai. Tetapi, sudah satu bulan ini sungai kering. Air rembesan di sawah dan air tanah juga sudah tidak tersedia. Kondisi ini tentu sangat menyengsarakan warga.

”Pemerintah harus memikirkan nasib kami, harusnya ada kompensai. Ini kekeringan terparah yang pernah kami alami. Biasanya air kering, tetapi buat mandi saja masih bisa. Sekarang sama sekali nggak ada air,” tandas dia.

Hal senada yang diungkapkan ketua RT setempat, Saptari. Menurutnya, bantuan air bersih yang biasa disalurkan pemerintah maupun perusahaan swasta, tidak pernah sampai di Blok Tukwulu. Padahal, kawasan ini mengalami dampak parah dari kekeringan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan