[tie_list type=”minus”]Warga Minta Perhatian Pihak Terkait[/tie_list]
bandungekspres.co.id– Pengendara sepeda motor banyak yang mengeluhkan kondisi rel kereta api di daerah Cimindi. Sebab di perlintasan rel tersebut seringnya terjadi kecelakaan karena akibat licinnya rel. Kondisi itu diperparah dengan jalan di sekitar rel kereta yang berluang.
RAWAN LAKA: Dua orang pengendara sedang membetulkan posisi kendaraannya setelah terjatuh di rel kereta api Cimindi, kemarin (10/11).
Menurut Aminudin, warga RW 06 Kelurahan Cigugur Kecamatan Cimahi tengah, setiap harinya di pintu rel Cimindi tersebut sering terjadi kecelakaan para pengendara.
”Setiap harinya lebih dari sepuluh kali kecelakaan karena para pengendara sepeda motor terpelesat dan jatuh saat melintas di pintu rel kereta api ini. Tadi malam saja terjadi tiga kali pengendara yang terjatuh di sana,” sebut dia kepada Bandung Ekpsres kemarin.
Kondisi pintu rel kereta api tersebut merupakan kawasan padat arus lalu lintas. Berkaca dari kejadian itu, dia mengharapkan pihak-pihak yang terkait untuk memperhatikan kondisi rel di pintu perlintasan Cimindi.
”Jangan sampai kejadian tersebut terus berulang dan menelan korban jiwa,” tegasnya.
Hal yang sama disampaikan Rina Marlina, warga Jalan Gunung Batu, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung. Sebagai salah satu karyawan di salah satu perusahaan swasta di Leuwigajah, setiap harinya terpaksa harus melintas di pintu rel kereta api. Saat melewati rel kerata, dirinya sering merasa was-was karena takut terjatuh ketika melewati pintu rel kereta di Cimindi.
”Kami meminta perhatian aparat yang berweanang supaya memperhatikan dan memperbaiki kondisi jalan di pintu perlintasan rel kerata api ini,” ungkapnya.
Pantauan di lapangan menunjukan, sekitar pukul 12.30, pengendara motor Beat nomor polisi D 6287 KL, sempat terpeleset dan jatuh di pintu rel kereta api Cimindi. Usai terjatuh pengendara tersebut mengalami lecet-lecet dan tangan kirinya terkilir akibat terjatuh di pintu rel Cimindi. Beruntung saat terjatuh kendaraan di belakangnya dalam kondisi pelan, sehingga tidak tertabrak kendaraan di belakangnya. (bun/rie)