Realisasikan Jabar Kahiji

Ali Rachmat: Jaga Soliditas Pengurus dan Anggota

SUKAJADI – Menyongsong Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Tahun 2016 nanti, berbagai persiapan terus dilakukan KONI Jawa Barat. Salah satunya menjaring cabang olahraga (cabor) unggulan di seluruh Kota dan Kabupaten. Hal ini bertujuan untuk merealisasikan slogan Jabar kahiji yang sudah digemborkan sejak lama.

SANTAI: Sekretaris I KONI Jabar Ali Rachmat usai menghadiri Musorkot KONI Kota Bandung, Rabu (5/2) lalu.
SANTAI: Sekretaris I KONI Jabar Ali Rachmat usai menghadiri Musorkot KONI Kota Bandung, Rabu (5/2) lalu.

Sekretaris I KONI Jabar Ali Rachmat mengatakan, untuk mendukung Jabar kahiji sudah semestinya organisasi KONI Kota dan Kabupaten diseluruh Jawa Barat terus melakukan konsolidasi. Terutama, menjaga soliditas kepengurusan dan anggota. Hal ini bertujuan agar semua persoalan yang timbul tidak mengganggu organisasi dan pembinaaan.

”Jika kepengurusannya solid. Dinamika selama memimpin kepengurusan tidak akan mengganggu organisasi juga pembinaan olahraga di daerah,” tutur Ali kepada Bandung Ekspres usai menghadiri pembukaan Musyawarah Olahraga Kota (Musorkot), Kota Bandung, Kamis (5/2) lalu.

Sebelumnya, Wakil Ketua I KONI Jabar M. Budhiana mengatakan, untuk menyongsong ajang olahraga multi event PON XIX 2016, setiap Kota dan Kabupaten mesti mempersiapkan cabang olahraga unggulan. Pembinaannya pun diintensifkan berhubung waktu yang semakin cepat. Apalagi, Jawa Barat sendiri akan bertindak sebagai tuan rumah.

Menurut Ali, hal itu dilakukan untuk memudahkan inventarisasi atlet. Persiapan cabor unggulan secara teknis dapat memetakan perwakilan atlet dari setiap Kota dan Kabupaten.

”Namun sejauh ini Kota Bandung masih memberikan nominasi terbanyak untuk cabang olahraga unggulan. Tetapi tidak dipungkiri ada juga dari kota lain, seperti cabang tinju dari Sukabumi,” ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Ketua II KONI Jabar Ucup Yusuf menerangkan, untuk mempersiapkan kualitas atlet, pembinaan dilakukan sejak dua tahun terakhir. Diantaranya dengan melakukan dua pola pemusatan, yakni pelatihan daerah (Pelatda) yang dilakukan secara sentralisasi dan desentralisasi.

”Kalau sentralisasi sudah dua tahun kita bekerjasama dengan Korea Selatan. Sedangkan, untuk pola desentralisasi dilakukan oleh cabang olahraga masing-masing,” tuturnya.

Menurut Ucup, atlet-atlet yang disiapkan merupakan hasil verifikasi Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jabar XII 2014 lalu di Kabupaten Bekasi. Sebagian juga merupakan mantan juara pada PON XVIII 2012 di Kepulauan Riau.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan