Program Evakuasi WNI Rampung

JAKARTA – Program evakuasi masal warga negara Indonesia (WNI) dari Yaman akhirnya rampung. Sabtu (18/4) pemerintah mencatat berhasil memindahkan 1.990 WNI dari beberapa kota di negara wilayah Jazirah Arab tersebut. Namun, pemerintah masih membuka kesempatan bantuan evakuasi bagi WNI yang ingin mengungsi.

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqal mengatakan, total pengungsi yang dicatat pemerintah mencapai 2.092 orang. Itu terdiri atas 1.990 WNI dan 102 warga negara lain yang ikut bersama rombongan.

”Tim yang kami tinggal di sana hanya satu. Yakni, tim yang berangkat dari perbatasan Arab dan sekarang ada di Hudaidah. Sedangkan tim yang ada di timur Yaman sudah berada di Salalah, Oman. Tim ini akan pulang dalam waktu dekat,” terangnya.

Terkait tim yang ada di Hudaidah, dia mengaku tengah menugasi mereka untuk berangkat ke Sanaa, ibu kota Yaman. Pasalnya, Kemenlu memperoleh informasi beberapa WNI yang ingin keluar dari Yaman, tapi tak bisa karena keadaan. ”Dari data yang kami himpun (18/4), ada 35 WNI yang ingin dievakuasi, tapi tak bisa keluar rumah. Kami akan mencoba menjemput mereka,’’ jelasnya.

Sementara itu, Duta Besar RI untuk Yaman Wajid Fauzi mengatakan, pihaknya belum bisa memperkirakan akhir konflik. Sebab, pihak koalisi negara teluk pun masih kukuh melaksanakan serangan meski mendapatkan tekanan PBB. ’’Dalam konferensi pers, juru bicara koalisi mengatakan not in a hurry.Jadi, kemungkinan masih lama (untuk berakhir, Red),’’ terangnya.

Namun, lanjut dia, pihaknya mengaku sudah mengevakuasi seluruh peserta program intensifikasi evakuasi sejak 25 Maret. Sebaliknya, WNI yang diperkirakan sisa ribuan menyatakan masih berniat tinggal di sana. ’’Semua WNI yang daftar sudah dievakuasi. Kloter terakhir sebanyak 396 WNI diberangkatkan Kamis lalu (16/4),’’ ujarnya.

Terkait operasional KBRI, dia mengaku berencana untuk terus menjalankan fungsi dari Salalah, Oman. Prioritas mereka masih menyediakan bantuan bagi WNI yang ingin keluar dari Yaman. ’’Kami stand by jika ada WNI yang minta dievakuasi. Kalau di Yaman, ada dua orang staf KBRI yang sekarang berada di Hudaidah,’’ jelasnya.

Tinggalkan Balasan