Petenis Meja Indonesia Gagal ke Semifinal

 SINGAPURA – Peluang tim tenis meja Indonesia untuk bisa menempatkan atletnya pada semifinal akhirnya kandas, setelah dua atlet unggulannya yaitu Gilang Maulana dan Gustin Dwijayanti gagal tampil sebagai juara grup pada babak round robin.

Kedua atlet tenis meja tersebut sama-sama meraih kemenangan pada partai terakhir penyisihan grup. Namun, baik Gilang maupun Gustin hanya mampu menempati posisi runner up dan posisi ketiga pada grup masing-masing.

Gilang yang menjadi satu-satunya unggulan Indonesia pada nomor tunggal akhirnya harus puas berada pada posisi kedua Grup D setelah meraih tiga kali menang dan satu kali kalah. Juara grup ini yang memastikan tampil pada semifinal diraih atlet Singapura Gao Ning yang mencatat rekor belum terkalahkan.

Kemenangan ketiga yang dirpetik oleh Gilang diraihnya saat menghadapi petenis meja asal Kamboja Lim Sok Long dengan skor 3-1 (11-7, 4-11, 11-7, 11-8), pada pertandingan yang berlangsung di Singapore Indoor Stadium, Kompleks Singapore Sports Hub, Kallang, Kemarin (4/6/2015).

 Sejak set pertama Gilang langsung tampil menekan lawan melalui permaian cepatnya, hingga Lim Sok Long beberapa kali gagal mengembalikan, dan Gilang pun menang 11-7. Set kedua Gilang gagal mempertahankan permainan terbaiknya setelah banyak melakukan kesalahan yang mengakibatkan lawan bisa menyamakan kedudukan menjadi 1-1 setelah unggul 11-4.

Namun, pada set ketiga dan keempat, atlet asal Jawa Barat tersebut dapat kembali bangkit dan mendominasi jalannya permainan set ketiga tanpa perlawanan berarti dia mampu memimpin 11-7, dan set ketiga pun kembali dikuasainya untuk mengunci kemenangan 11-8. Bahkan Gilang dapat menyelesaikan pertandingan dengan waktu cukup cepat yaitu 26 menit.

Sementara itu pada tunggal putri, Gustin Dwijayanti akhirnya bisa meraih kemenangan pertamanya usai menaklukan Pyone Ay Thida 3-0 (11-2, 11-3, 11-4). Namun, meski bisa meraih kemenangan, Gustin gagal melaju ke semifinal setelah hanya bisa menempati peringkat ketiga Grup D dengan dua kali kalah dan satu kali menang.

Peluang terakhir bagi tenis meja Indonesia untuk bisa meraih medali tinggal bertumpu pada beregu putra dan beregu putri, yang baru bertanding pada penyisihan grup, Sabtu (6/5/2015).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan