Pertamax Naik Rp 800

[tie_list type=”minus”]Premium Terancam Ikut Naik[/tie_list]

PERTAMAX naik
HENDRA EKA/JAWA POS

NAIK BERSAMAAN: Fluktuasi harga minyak dunia kembali berdampak pada kenaikan harga BBM milik PT Pertamina (Persero). Terhitung pada 15 Mei pukul 00.00, harga jual produk pertamax, pertamax plus, dan pertamina dex naik bersamaan.

JAKARTA – Harga tiga bahan bakar minyak (BBM) pada hari ini kembali naik. Ketiga produk itu adalah pertamax, pertamax plus, dan pertamina dex dengan nominal kenaikan yang beragam. Sedangkan, harga premium dan solar masih dijual dengan harga yang sama yakni Rp 7.400 dan Rp 6.900.
Kenaikan tertinggi dicatat oleh pertamax. Bensin dengan nilai oktan 92 itu naik Rp 800 dari Rp 8.800 menjadi Rp 9.600 tiap liternya. Sedangkan pertamax plus, dilepas Rp 10.500 dari sebelumnya Rp 10.050. Pertamina dex adalah produk dengan kenaikan terendah, dari Rp 11.900 menjadi Rp 12.200.
Direktur Pemasaran PT Pertamina (Persero) Ahmad Bambang mengatakan, kenaikan sudah saatnya dilakukan. Sebab, pergerakan harga minyak dunia kembali merangkak naik. ’’MoPS (means of platts Singapore) yang menjadi patokan naik tinggi. Begitu juga dengan dolar yang di atas Rp 13 ribu,’’ ujarnya.
Kenaikan itu membuat disparitas harga antara premium dengan pertamax makin lebar. Yakni, Rp 2.200 dari premium yang kini dijual Rp 7.400 per liter. Angka itu, menurut direktur yang akrab disapa Abe itu tidak ideal dan membuat pengguna rentan kembali ke premium.
Padahal, Pertamina menjaga perbedaan harga itu agar tidak lebih dari seribuan rupiah. Sebelumnya, ketika perbedaan harga premium dan pertamax masih tipis, pengguna pertamax meningkat drastis. Dari yang sebelumnya hanya 2 ribu kilo liter (kl) per hari, belakangan sempat 6-7 ribu kl.
’’Premium mestinya harus naik. Tapi belum mendapat izin pemerintah,’’ imbuhnya. Dia memang tidak menjelaskan apakah kenaikan tiga produk itu menjadi indikator naiknya harga premium Juni nanti. Kalau melihat kebiasaan sebelumnya, besar kemungkinan harga premium akan mendapat penyesuaian.
Itulah kenapa, meski pro dan kontra belum surut, Pertamina butuh pertalite. Bahan bakar baru dengan nilai oktan 90 itu dipatok menjadi ’’penjaga’’ konsumen di situasi seperti ini. Supaya pengguna pertamax tidak lari ke premium tetapi tetap menggunakan bensin dengan oktan tinggi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan