Penjualan Beras Cimahi Merosot

[tie_list type=”minus”]Jenis Lumbung Desa Jadi Korban [/tie_list]

SIDAK AGEN BERAS
ARIESANT/RADAR BEKASI

ANTISIPASI BERAS SINTETIS: Pekerja tengah merapikan tumpukan beras dalam karung di Pasar Baru Bekasi, Rabu (20/5) lalu. Pasca beredarnya beras sintetis petugas Disperindakop gencar sidak dengan mengambil sampel beras untuk mengantisipasi meluasnya peredaran beras sintetis berbahan baku plastik.

CIMAHI – Pemkot Cimahi belum ambil tindakan terkait beras sintetis yang ada di Bekasi. Padahal, para pedagang dan konsumen khawatir beras palsu itu sudah masuk dan beredar di pasaran.

Wali Kota Cimahi Atty Suharti hanya mengimbau masyarakat berhati-hati dan meneliti sebelum membeli beras di pasaran. ’’Dinas terkait hanya mengambil contoh di lapangan dan memantau masuknya beras ke Cimahi,’’ ujar dia kemarin (21/5).

Seorang pedagang beras di Pasar Atas Kota Cimahi, Ai ,50, menginginkan pemerintah segera mengambil tindakan. Sebab, peredaran beras palsu sangat berdampak pada penjualan beras selama tiga hari terakhir ini.

’’Hampir 95 persen pembeli selalu menanyakan apa beras ini asli atau tidak. Setelah saya jelaskan, akhirnya mereka mengerti dan mau membeli beras meski jumlahnya tak terlalu banyak,’’ tuturnya.

Jenis beras yang mengalami penurunan penjualan salah satunya beras Lumbung Desa. Memiliki warna sangat putih dan bersih. Sebab, pedagang dan masyarakat khawatir, beras jenis

itu merupakan beras plastik yang sudah beredar di Bekasi.

Sebelum adanya penemuan beras sintetis, lanjut Ai, penjualan beras berjalan normal. Namun, setelah beredarnya beras palsu di tengah masyarakat, penjualan sangat menurun. ’’Biasanya habis terjual tiga ton dalam sehari. Tapi, sekarang paling hanya terjual 1 ton saja,’’ ungkap dia.

Untuk memastikan beras yang dijual asli, dirinya harus mengunyah. Pasalnya, beras asli jika dikunyah akan menjadi tepung. ’’Karena kami belum mendapat sampel beras palsu seperti apa. Baru melihat contoh beras palsu dari TV. Jadi untuk membedakannya harus dikunyah,’’ ucapnya.

Sementara itu, Polda Jabar langsung menurunkan tim khusus untuk mengusut temuan beras palsu melalui pencarian data di lapangan. Termasuk, menggali informasi dari masyarakat. ’’Penanganan kasus beras sintetis sudah dilakukan penyidikan oleh Timsus Polda Jabar pada aspek represif. Mudah-mudahan pihak yang memproduksi dan sengaja menyebarkan bisa ditindak,’’ ujar Kapolda Jabar Irjen Pol M. Iriawan saat ditemui di Mapolres Cimahi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan