Penerbangan ke Jeddah Naik

Mayoritas Ingin Habiskan Ramadan di Arab Saudi

SURABAYA – Tingginya permintaan umrah pada awal Ramadan mengerek load factor atau tingkat keterisian penerbangan Garuda Indonesia rute Surabaya-Jeddah. Bahkan, load factor tercatat bisa mencapai 90 persen.

Garuda Indonesia
ILUSTRASINAIK PESAT: Keterisian penerbangan Garuda Indonesia naik hingga 90 persen untuk tujuan Jeddah seiring dengan tingginya permintaan umrah.

Vice President Domestic Region 3 Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Garuda Indonesia Flora Izza mengungkapkan, permintaan terbang ke Jeddah mengalami kenaikan sejak awal puasa lalu. Tingginya permintaan penerbangan ke Jeddah berlangsung hingga H-14. ”Sebagian besar ingin menghabiskan masa Ramadan di sana hingga Idul Fitri,” katanya kemarin.

Karena itu, lanjut dia, load factor dapat mencapai 90 persen. Padahal, dalam kondisi normal, tingkat keterisian hanya 75-78 persen dengan frekuensi penerbangan tiga kali seminggu. Setelah H-14, permintaan berangsur menurun. Kemudian, saat arus balik setelah Lebaran, diperkirakan terjadi peningkatan lagi. ”Saat ini frekuensi penerbangan tiga kali seminggu masih bisa menampung kebutuhan masyarakat,” tutur dia.

Adapun penerbangan domestik, pihaknya menyiapkan pesawat berbadan besar untuk menampung lonjakan permintaan arus mudik dari Jakarta ke Surabaya. Ada penggantian pesawat dari Boeing 737-800 menjadi Airbus A330-200 untuk sekali penerbangan selama tiga hari berturut-turut. Yakni, mulai H-3 hingga H-1.

”Kemudian, untuk menyiapkan arus balik, kami juga mengganti pesawat berbadan besar dari Surabaya ke Jakarta. Mulai H+5 sampai H+7. Sementara untuk penerbangan lain, kami memaksimalkan frekuensi penerbangan yang ada. Berkaca pada tahun-tahun sebelumnya, armada masih memadai dan tidak perlu extraflight,” jelas Flora.

Bukan hanya Surabaya-Jakarta, rute yang diprediksi mengalami kenaikan permintaan, antara lain, Surabaya-Banjarmasin dan Surabaya-Denpasar. Tipikal setiap rute berbeda-beda. Rute Surabaya-Banjarmasin menyerupai Surabaya-Jakarta. Ketika sebelum Lebaran didominasi arus incoming, setelah Lebaran justru arus outgoing. ”Sementara tingginya permintaan Surabaya-Denpasar pada hari raya sering dimanfaatkan untuk berlibur. Selain tujuan Denpasar, Singapura menjadi tujuan berwisata,” papar Flora. (res/c14/agm/rie)

Tinggalkan Balasan