Pemprov Alokasikan Rp 200 Miliar

Siap Kembangkan Geopark Ciletuh

SUMUR BANDUNG – Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, mengatakan, dirinya merasa kagum setelah menyaksikan langsung keunikan Geopark Ciletuh di beberapa spot seperti Sodong Parat, Batunuggul, Ciwaru, dan Panenjoan Taman Jaya.

’’Ini anugrah dari yang Maha Kuasa kepada masyarakat Jawa Barat. Jangan sekali-kali kita merusak kawasan tersebut,’’ jelas Deddy ketika ditemui usai rapat koordinasi pengembangan kawasa Cileuteh di salah satu cafe di Bandung, kemarin (28/7).

Menurutnya, kawasan Ciletuh tersebut rencananya akan dikembangkan di enam titik lokasi dengan anggaran sebesar Rp 200 Miliar dalam APBDP (perubahan).

Selain itu, sebagai salah satu target pengembangan pemprov akan membuka akses jalan sejauh 12 kilometer menuju Ciwaru, Kecamatan Ciemas. Selain melakukan melakukan perbaikan, di samping jalan akan dibuat juga akses untuk pejalan kaki dan akses laut dari Pelabuhan Ratu.

Namun, aktor kawakan ini juga menyayangkan adanya pencemaran dan sendimentasi tanah. Faktor penyebabnya, ulah pertambangan liar.’’Nanti kita akan lakukan pembenahan sungai yang tercemar sendimentasi tanah tersebut. Ini akibat pertambangan dan rusaknya daerah hulu sungai,’’ kata Deddy.

Deddy menilai, pembenahan tersebut akan segera dilakukan pada tahun ini. Sehingga kawasan Ciletuh bisa mudah dijangkau bahkan semakin pantas untuk dikatakan sebagai Pinggiran Surga.

’’Tadi saya liat juga laut tercemar. Itu karena hulunya sudah rusak. Memang sih saya belum pernah kesana. Tapi pasti sudah rusak,’’ ungkap Deddy.

Untuk Itu, sebagai langkah awal pihaknya akan melakukan penanaman kembali. Dengan begitu, tidak ada sendimentasi tanah yang begitu kotor yang mencemari laut. ’’Nah, kalau itu clear saya kira ini bisa kita sebut pinggiran surga,’’ cetus Deddy

Lebih lanjut Deddy menjelaskan, pada kawasan Ciletuh merupakan sebuah Geopark. Sebab di Ciletuh terdapat fenomena geologi yang unik.

Di antaranya, terdapat kumpulan batu melans sebagai akibat dari tumbukan lempeng benua dan kerak samudra yang berumur tersier (50-60 juta tahun).

Serta ada pula kontak batuan yang berumur kapur (150 juta tahun), dan batuan baru yang berumur sekitar 60 juta tahun.’’Ini menurut penuturan para ahli. Mereka sebelumnya telah melakukan penelitian kesana sudah lama,’’ ujar Deddy.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan