Pembangunan Venue PON Mangkrak

Kontraktor Tak Mampu Rampungkan Tepat Waktu

COBLONG – Beberapa proyek pembangunan venue untuk perhelatan Pekan Olah Raga Nasional (PON) yang akan dilaksanakan pada 2016 di Jawa Barat gagal. Ini karena putus kontrak dengan kontraktor.

Ketua Komisi IV DPRD Jabar Ali Hasan mengatakan, proyek yang gagal tersebut terletak di Kabupaten Sukabumi. Di sana terdapat enam proyek venue.

”Enam proyek tersebut adalah pembangunan venue kompleks olahraga (sport centre) Palabuhan Ratu,” jelas Ali ketika ditemui di gedung DPRD Jabar, kemarin (6/2).

Selain itu, untuk pembangunan taman gedung sport centre, pembangunan sumur artesis, rumah pompa dan jaringan air sport centre, pengadaan instalasi listrik dan genset sport centre, dan pembangunan talud sport centre pun otomatis gagal.

”Itu semua gagal, semuanya putus kontrak karena tidak bisa menuntaskan pekerjaan,” katanya.

Ali menyebutkan, kontrak proyek tersebut rata-rata bernilai besar. Pembangunan gedung cabang olahraga tinju komplek olahraga Palabuhanratu nilai kontraknya mencapai Rp10,67 miliar dalam pengerjaannya baru sekitar 36 persen dan baru terserap Rp3,85 miliar.

Selain itu, dalam proyek tersebut dikerjakan oleh PT Lince Romauli Raya. Begitu juga dengan pembanguinan jalan masuk dan lahan parkir sport centre yang nilai kontraknya mencapai Rp1,71 miliar yang dikerjakan oleh CV Kurawa Peduli tersebut hanya diselesaikan 94,31 persen dan dana yang terserap hanya Rp1,62 miliar.

Dia menambahkan, kegagalan itu termasuk juga dengan pembangunan taman gedung olahraga yang nilai kontraknya mencapai sekitar Rp 982,1 juta yang dikerjakan oleh CV Danti. Dan proyek tersebut hanya selesai 94,25 persen, sehingga di putus kontrak.

Begitu juga dengan pembangunan sumur artesis, rumah pompa dan jaringan air di sport centre dengan anggaran Rp 598,2 juta. Proyek yang dikerjakan oleh CV Surya Tunggal tersebut hanya diselesaikan 67,39 persen, sehingga diputus kontrak termasuk juga dengan pengadaan instalasi listrik dan genset sport centre dengan anggaran sekitar Rp490,6 juta yang proyeknya dikerjakan CV Herindo hanya selesai 31,01 persen.

Sedangkan yang pelabuhan talus sport centre, Ali membeberkan, anggarannya sekitar Rp314,1 juta, proyek CV Cahaya Abadi tersebut pun tidak selesai dan hanya diselesaikan sekitar 91,43 persen. Sehingga dilakukan pemutusan kontrak. (yan/fik)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan