Pembangunan Masjid Agung Terancam Dihentikan

[tie_list type=”minus”]Panitia Masih Butuh Dana Rp 7 Miliar[/tie_list]

NGAMPRAH – Pengerjaan Masjid Agung Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (KBB) terancam akan dihentikan lantaran kekurangan anggaran sebesar Rp7 miliar. Saat ini, pembangunan di lantai bawah yang direncanakan untuk Kantor DKM dan ormas Islam kondisinya sudah hampir rampung. Namun, untuk pembangunan di lantai II dan menara, anggaran sudah tidak mencukupi. Hal tersebut diungkapkan Asisten Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Setda Kabupaten Bandung Barat (KBB), Dodo Suhendar kepada wartawan, kemarin (10/5).

Dia menjelaskan, untuk menuntaskan pembangunan masjid tersebut hingga tuntas, dibutuhkan tambahan anggaran sebesar Rp7 miliar. Tambahan anggaran tersebut, untuk pembangunan lanjutan di lantai II dengan memasang kramik, dinding serta penyelesaian menara paling atas. ”Kita butuh tambahan anggaran untuk menyelesaikan hingga tuntas. Karena, keuangan yang tersisa tinggal sedikit lagi dan tidak akan cukup untuk pembangunan lantai II dan menara,” kata Dodo.

Area masjid yang memiliki luas tanah sekitar 3.000 meter persegi berlokasi di Desa Mekarsari Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat tersebut, lanjut Dodo, akan menunggu kembali tambahan anggaran agar proses pembangunan dapat diselesaikan lebih cepat. ”Memang beberapa waktu lalu juga, pembangunan masjid ini ada bantuan anggaran yang terkumpul Rp 100 juta dari para PNS. Tapi, kita masih kekurangan,” katanya.

Menurut dia, tambahan angggaran yang dibutuhkan sekitar Rp 7 miliar dinilai lebih efisien jika dibandingkan dengan perencanaan awal untuk pembangunan masjid ini yang ditaksir mencapai Rp 34 miliar. ”Justru sekarang lebih hemat. Anggaran pertama kita keluarkan Rp 17,5 miliar ditambah sekarang dibutuhkan Rp 7 miliar jadi totalnya Rp 24,5 miliar. Angka ini lebih hemat dibandingkan perencanaan awal yang diperkirakan Rp 34 miliar lantaran kita membeli materialnya langsung kepada pabrik,” katanya.

Sementara itu, salah seorang warga Ngamprah, Dina Mardina, 32, berharap, pembangunan masjid kebanggaan masyarakat Kabupaten Bandung Barat ini tidak lagi mengalami masalah seperti awal-awal pembangunan yang sempat dihentikan. ”Jangan lagi ada kendala. Kalau memang kekurangan anggaran, mudah-mudahan dapat dicarikan solusinya,” katanya.

Menurut Dina, jika pembangunan masjid ini rampung sesuai target dan dapat dipakai pada perayaan Idul Fitri yang hanya beberapa bulan lagi, maka masyarakat juga akan merasa bangga dengan masjid yang megah tersebut. ”Saya juga berencana kalau memang sudah rampung sebelum puasa, maka solat iednya akan di masjid Pemda karena rumah saya tidak jauh ke lokasi masjid,” pungkasnya. (drx/fik)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan