Pedagang Pasar Panorama Diteror

[tie_list type=”minus”]Beredar Isu Ancaman Pembakaran Kios [/tie_list]

PADALARANG – Ratusan pedagang Panorama Lembang merasa khawatir terhadap teror akan adanya pembakaran pasar sementara yang berlokasi di pinggir pasar Panorama Lembang yang terbakar lalu. Mendengar kabar tersebut, para pedagang akhirnya mengangkut seluruh barang dagangannya khawatir barang jualannya kembali hangus terbakar.

Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, isunya pasar sementara akan dibakar, lantaran dipicu keributan antara pedagang dengan preman pasar. Sontak hal itu membuat para pedagang panik dan tanpa dikomando langsung membongkar kios yang sudah tutup untuk mengambil barang dagangannya. ”Ada teror akan dibakar pasar sementara yang saat ini diisi oleh para pedagang. Kami langsung membereskan barang dagangan kami. Infonya teror trsebut datang pada Senin Magrib (15/6),” kata salah seorang pedagang yang enggan disebutkan namanya kepada wartawan kemarin (16/6).

Meskipun isu ini belum dapat dipastikan kebenarannya, lanjut dia, tapi para pedagang tetap mengangkut barang dagangan. Pasalnya, para pedagang masih trauma atas kejadian kebakaran beberapa waktu lalu. ”Psikologis pedagang belum stabil, maka dengan isu yang dihembuskan oleh pedagang yang tidak bertanggung jawab, membuat kondisi pedagang terteror dan resah,” bebernya.

Dia berharap, kepada Pemkab Bandung Barat dan pihak kepolisian memberikan jaminan rasa aman dan rasa nyaman terhadap pedagang. Bagaimana pun para pedagang masih trauma atas kejadian kebakaran lalu. ”Para pedagang harus dilindungi, jangan sampai dimanfaatkan oleh pihak luar yang ingin mengeruk keuntungan secara pribadi,” bebernya.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Panorama Lembang, Haji Awin mengungkapkan, sejauh ini kondusivitas dan koordinasi para pedagang sudah baik. Namun ada saja upaya untuk mengganggu kondisi yang sudah terbangun antar pedagang. ”Sejauh ini para pedagang sudah solid dan koordinasi dengan pemerintah pun sudah harmonis,” tuturnya.

Awin menyatakan, sekitar empat hari lalu, pihak paguyuban dengan kepolisian sudah menyusun dan membuat program pengamanan pasar. Di mana pasar sementara dibagi kedalam delapan blok yang dipegang oleh satu koordinator. ”Itu merupakan upaya para pedagang untuk menciptakan rasa aman dan nyaman di lingkungan pasar,” jelasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan