Otomotif Tetap Optimistis

[tie_list type=”minus”]Situasi Belum Kondusif [/tie_list]

Jakarta – Tantangan cukup berat bagi iklim bisnis di awal tahun ini, terutama dirasakan grup Astra, tidak menyurutkan tekad untuk tetap ekspansif. PT Astra International Tbk (ASII) menganggarkan belanja modal sebesar Rp 13 triliun termasuk untuk lini bisnis otomotif.

Presiden Direktur ASII, Prijono Sugiarto mengatakan, anggaran belanja modal (capex) secara konsolidasi sama seperti tahun lalu yaitu sebesar Rp 13 triliun. ’’Penggunaan capex akan disesuaikan kebutuhan dan situasi perekonomian dalam negeri,’’ kata dia usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, kemarin.

Sementara ini diperkirakan dari total capex itu sektor otomotif terutama untuk PT Toyota Astra Motor (TAM) dan PT Astra Daihatsu Motor (ADM) minimal sebesar Rp 500 miliar. Khususnya untuk pengembangan diler. Tapi, itu angka dari pihak Astra saja, belum termasuk investasi yang dikucurkan prinsipal kedua perusahaan itu dari Jepang yang sama-sama menjadi pemegang saham pengendali.

Pengembangan bisnis suku cadang juga terus berjalan. Salah satunya proyek PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) yang membentuk usaha bersama, PT Evoluzione Tyers (Evoty) bersama produsen ban asal Italia, Pirelli Tyre SpA.

Di luar dari divisi otomotif, Astra menganggarkan sekitar Rp 5 triliun untuk pengembangan bisnis melalui PT United Tractors Tbk (UNTR) yang bergerak di bidang alat berat, pertambangan, dan infrastruktur. Bisnis perkebunan melalui PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) berpotensi kebagian sekitar Rp 2 triliun hingga Rp 3 triliun.

Selebihnya untuk belanja modal lini bisnis lainnya mulai dari jasa keuangan, infrastruktur, logistic, dan lainnya, serta sektor teknologi informasi (IT).

Di bidang infrastruktur, grup Astra sedang dalam proses penuntasan pembangunan tol Mojokerto – Kertosono (Moker) terutama penyelesaian seksi dua dan tiga. Ditargetkan proyek tol sepanjang 40,5 kilometer itu tuntas sepenuhnya pada akhir tahun ini.

Perseroan juga terus berupaya membebaskan lahan untuk proyek tol Cinere – Serpong (lingkar luas Jakarta). Saat ini, menurutnya, pembebasan lahan mencapai sekitar 50 persen dan ditargetkan akuisisi lahan sepenuhnya tuntas akhir tahun ini.

Tinggalkan Balasan