Nyonya Tua Menatap Treble Winners

Pekerjaan rumah mantan pelatih AC Milan ini adalah menjaga irama permainan anak asuhnya. Ambisi meraup tiga gelar bisa terjegal di Berlin nanti. ’’Karena tidak mudah untuk sukses dalam tiga ajang berbeda seperti yang sudah kami jalani musim ini,” lanjutnya.

Dibandingkan dua pertemuan dengan Biancoceleste selama musim ini, memang final Coppa Italia kemarin lebih sulit. Dua laga di Serie A selalu dituntaskan Juventus dengan kemenangan, 3-0 di Roma dan 2-0 di Turin. Ball possessionnya pun juga selalu berada di atas 55 persen.

Makanya, dengan bermodal evaluasi di final Coppa Italia itu, Chiellini pun meminta pada rekan setimnya untuk tampil lebih baik. Apabila tetap menunjukkan permainan seperti di Roma kemarin, Chiellini menganggap sulit bagi Juventus untuk dapat menghempaskan Barcelona.

’’Lazio sudah banyak mengajari kami cara bermain yang sempurna. Mereka memaksa kami terus berlari sepanjang pertandingan dan menuntut bermain bagus. Perjalanan ke Berlin memang masih lama, setidaknya untuk saat ini kami perlu merayakan trofi Coppa Italia ini,’’ klaimnya.

Lazio harus merelakan peluang merebut gelar ketujuhnya. Tampil di depan publiknya sendiri tidak berpengaruh. Padahal, apabila dihitung, sejak 10 menit terakhir waktu normal hingga babak perpanjangan waktu, setidaknya ada tiga peluang yang harusnya bisa diakumulasikan menjadi gol.

Dua kali didapatkan Filip Djordjevic, pada menit ke-84 dan empat menit babak pertama ekstra time. Satu lainnya dari Dusan Basta. ’’Tidak ada yang bisa disalahkan dari game ini. Kedua tim bermain berimbang, tapi kadang untuk memenangi laga butuh faktor luck, dan itu yang tidak kami miliki,’’ kilah Stefano Pioli, pelatih Lazio, seperti diberitakan di Football Italia.

Hanya, Pioli bangga para pemainnya masih bisa memaksakan perlawanan Juventus sampai babak perpanjangan waktu. (ren/vil)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan