Mulai Preteli Jembatan

Percantik Kota Jelang KAA

SUMUR BANDUNG – Suasana kumuh terlihat jelas saat wartawan menaiki Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) di kawasan Jalan Asia Afrika, Kota Bandung. Setiap sudut di jembatan tiga tingkat itu ditempati puluhan tunawisma. Aroma tidak sedap terasa menusuk hidung.

Namun, jembatan ini sedang dipreteli. Kemarin (22/2), petugas dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandung memreteli bagian atap jembatan. Besi, seng dan ubin dihancurkan. Untuk diganti dengan material yang lebih baik.

Hal ini dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung jelang peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) pada April mendatang. Kepala Penegakan Produk Hukum Daerah (PPHD) Satpol PP Kota Bandung Memet Rahmatnur mengatakan, sebelum membongkar jembatan, pihaknya menunggu instruksi dari Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.

’’Ini (kembatan) kan yang mendesain nantinya beliau. Jadi kita tunggu instruksi saja dari beliau. Petugas mah sudah siap,’’ kata dia saat dihubungi kemarin (22/2).

Pantauan Bandung Ekspres, videotron sudah diturunkan. Langsung oleh pemiliknya. Untuk mengantisipasi kemacetan, pihaknya akan melakukan pembongkaran pada tengah malam. Sebab, keseluruhan JPO beserta konstruksinya akan dibongkar. ’’Nanti kita akan siapkan alat berat untuk pembongkarannya, tinggal tunggu perintah,’’ katanya.

Wali Kota sendiri berencana, tahun 2015 ini akan menata ulang sedikitnya enam JPO di Kota Bandung. Namun, kata Memet, untuk saat ini hanya JPO Asia Afrika yang akan dibongkar.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman (diskamtam) Kota Bandung Arief Prasetya mengatakan, JPO itu masih terikat perjanjian kerja sama dengan pihak ketiga. Oleh karena itu, akan ada kesepakatan antara pihak ketiga untuk merenovasi JPO dalam waktu dekat.

Arief menuturkan, JPO harus bermanfaat bagi masyarakat. Oleh karena itu, pemkot berencana menyediakan akses untuk pengguna kursi roda (tuna daksa). Meski nanti dibongkar, besi dan beton JPO Asia Afrika tidak dihancurkan. ’’JPO Asia Afrika hanya akan dibongkar atap, pagar dan megatron,’’ ujarnya.

Terpisah, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, pembongkaran dan renovasi infrastruktur memang dilakukan jelang peringatan KAA. Namun, dia mengaku sudah mendapat surat dari presiden supaya pembongkaran tidak memakai acara lelang. ’’Karena bila renovasi lelang dulu, akan menghabiskan waktu sehingga tidak akan kekejar,” tuturnya kepada Bandung Ekspres kemarin (22/2).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan