Mesin Terbakar, Asa Sirna

[tie_list type=”minus”]Duel Runner-Up Bakal Seru[/tie_list]

Mesin Mercedes W06 milik Nico Rosberg terbakar saat akan menyelesaikan lap 52 dari 53 putaran yang dilombakan di GP Italia. Pebalap Jerman itu gagal meraih poin karenanya hanya dihitung finis di urutan 17. Hangusnya mesin tersebut membuat asanya untuk bersaing memperebutkan juara dunia musim ini ikut menguap.

Andai bisa finis ketiga situasinya tidak akan separah sekarang. Dengan memetik 15 poin jaraknya dengan Hamilton setelah GP Italia akan 37. Jarak yang masih mungkin terkejar, meski tetap berat mengingat konsistensi performa sang juara bertahan. Tapi dengan jarak selisih 53 poin seperti sekarang rasanya mempertahankan posisi runner up akan lebih baik.

Mengejar 53 poin sama artinya memenangkan 3 balapan dengan berharap mobil Hamilton rusak, celaka, dan gagal finis di race yang sama. Nyaris mustahil. Apalagi sampai akhir musim nanti, balapan tinggal menyisakan 7 seri saja,

Dalam rumus Formula 1 seri Eropa adalah saat tepat bagi tim-tim kontestan untuk meraup poin sebesar-besarnya, Karena usai jeda tengah musim tim-tim membawa pengembangam mesin besar-besaran. Selain itu Eropa adalah balapan kandang bagi sebagian besar tim-tim peserta. Di benua biru itulah sejumlah balapan klasik digelar,

Lepas dari Monza sudah bisa dikatakan peta persaingan hingga akhir musim sudah tergambar. Atau paling tidak sudah semakin benderang. Jika melihat posisi klasemen saat ini rupanya gambaran itu benar.

Jika Hamilton sudah tak tersentuh pertarungan sengit masih bisa terjadi pada perebutan posisi runner-up. Saat ini Sebastian Vettel hanya tertinggal 21 poin dari Nico Rosberg. Dan duel keduanya seharusnya tersaji di Monza kemarin andai sistem pendingin mobil Rosberg tidak bocor dan meleduk.

Pertarungan perebutan posisi kedua akan berat bagi Rosberg melihat performa mesin baru Ferrari yang impresif di Monza. Ferrari menggunakan jatah 7 tokennya untuk pengembangan mesin untuk dipakai di balapan Italia. Hasilnya langsung terlihat dengan kasat mata. Powernya bertambah besar. Bahkan andai Kimi Raikkonen tidak melakukan kesalahan saat start, peluang menangnya akan lebih besar dibandingkan Vettel.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan