Merah-Putih Ingin Lakukan Penebusan

INDONESIA meloloskan 22 pemain menuju kejuaraan dunia di Istora Senayan 11 sampai 16 Agustus mendatang. Setelah gagal total di kejuaraan dunia Kopenhagen Denmark 2014, Merah Putih ingin melakukan penebusan di kandang sendiri. Bukan perkara mudah. Sebab dengan status tuan rumah, mental pemain justru berada dalam tekanan.

WAHYUDIN/JAWA POS MITOS: Ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir belum pernah naik podium di Tanah Air sejak bermain bareng tahun 2011 lalu.
WAHYUDIN/JAWA POS

MITOS: Ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir belum pernah naik podium di Tanah Air sejak bermain bareng tahun 2011 lalu

Bukti paling gampang adalah melihat kegagalan demi kegagalan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir meraih juara superseries premier Indonesia Open. Sejak bermain bareng 2011 lalu, keduanya belum pernah naik podium utama di turnamen bintang lima ini. Sorakan ribuan pendukung di Istora Senayan yang seharusnya jadi pendorong semangat, malah membuat mental Owi/Butet down.
Pelatih ganda campuran nasional Richard Mainaky mengatakan khusus Owi, sapaan Tontowi Ahmad, sering termakan omongan para pendukung di Indonesia. Kapan Owi/Butet juara di Jakarta? ’’Masalah ini memang kembali ke para pemain masing-masing. Owi malah demam panggung dan nafsu memenangi laga sangat besar. Kadang pertandingan yang bisa dimenangi dengan gampang jadi sulit,’’ ucap Richard.
Sadar masalah non teknis yang menjadi sandungan buat Owi/Butet yang jadi andalan Indonesia, Richard berusaha membuat Owi rileks. Salah satunya dengan memperbanyak ngobrol soal kemenangan Owi/Butet di ajang-ajang sebelumnya.
Dalam kacamata bapak satu anak tersebut, mental Owi/Butet harus dibesarkan terus agar tak merasakan beban berlebihan ketika kalah. Termasuk ketika kalah di semifinal superseries premier Indonesia Open awal bulan lalu.
Namun yang membuat Richard lega adalah banyaknya pemain muda yang lolos ke kejuaraan dunia. Ada nama Praveen Jordan/Debby Susanto, Riky Widianto/Richi Puspita Dili, dan Edi Subakhtiar/Gloria Emmanuelle Widjaja.
’’Bantuan” tiga pasangan tersebut diharapkan mampu memuluskan jalan Owi/Butet meraih juara. Jika sanggup menjadi kampiun di Jakarta, hal tersebut akan membuat konfidensi Owi/Butet membaik menuju Olimpiade.
Kabid Binpres PP PBSI Rexy Mainaky membenarkan kalau dari analisanya mental pemain merasa terganggu dengan situasi yang diciptakan penonton. Sampai saat ini Rexy masih mencari terapi mental buat pemain-pemain yang tak kuat tekanan di depan publik sendiri seperti Owi.

Tinggalkan Balasan