Menunggu Langkah Owi/Butet

JAKARTA – Semua pemain dag dig dug menuju drawing kejuaraan dunia. Rencananya hari ini (28/7) siang di Museum Bank Indonesia, pengundian akan dilangsungkan. Kejuaraan dunia sendiri akan bergulir di Istora Senayan pada 10-16 Agustus mendatang.

Owi+Butet
ISTIMEWA
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir
Ganda Campuran Indonesia

Diantara barisan pemain dan sektor yang diandalkan Indonesia, kiprah ganda campuran paling dinantikan. Sebab dua bagian lain yakni ganda putra dan ganda putri sudah menguji diri di grand prix gold Taipei Open pekan lalu.

Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari (ganda putri) menjadi kampiun sekaligus mempertahankan mahkotanya di turnamen bintang tiga BWF tersebut. Sedang Hendra Setiawan/M.Ahsan (ganda putra) tersisih di babak semifinal.

Nah, pelatih ganda campuran pelatnas Richard Mainaky, Minggu (26/7) mengatakan persiapan teknis Owi/Butet, sapaan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, sudah maksimal. Tinggal bagaimana mengatasi non teknis di lapangan.

’’Owi bahkan libur Lebaran kemarin cuma dua hari. Saya lihat dia punya niat kuat sekali buat juara di kejuaraan dunia besok. Butet pun mengimbangi dengan luar biasa apa yang sudah diperlihatkan Owi. Semua porsi latihan saya dilahap tanpa ada keluhan oleh Butet,” papar Richard.

Faktor non teknis yang dimaksud adalah rasa grogi Owi yang selama ini sering muncul ketika tampil di depan publik sendiri. Apalagi selama berpasangan dengan Butet, pemain asal PB Djarum itu belum memenangi gelar prestisius yang dilangsungkan di Jakarta.

Lihat saja bagaimana dalam tiga edisi terakhir superseries premier Indonesia Open performa Owi/Butet. Pasangan juara dunia 2013 di Guangzhou Tiongkok itu selalu kandas setelah mencapai empat besar.

’’Saya sudah tekankan Owi jangan terlalu nafsu. Dukungan penonton harus bisa dikontrol agar bisa konsentrasi di lapangan. Semoga saya itu bisa dijalankan oleh Owi,” tutur Richard.

Hal lain yang menjadi faktor non teknis adalah konsistensi para wasit lapangan dan service judge memberikan keputusan. Sebab di kejuaraan grand prix gold Taipei Open lalu, banyak pemain Indonesia dirugikan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan