Menguat, Pecah Kongsi Red Bull-Renault

SEPANG – Gesekan antara Red Bull dan pabrikan pemasok mesinnya Renault semakin tak terkendali. Manajer Renault Sport Cyril Abiteboul menyerang desainer mobil kawakan Red Bull Adrian Newey menebar kebohongan saat mengkritik performa mesin buruk musim ini.

Kekecewaan Red Bull semakin tak terbendung selepas balapan perdana Formula 1 musim 2015 di Melbourne, Australia. Red Bull gagal bersaing dengan tim-tim papan atas dan terkejar oleh Ferrari sebagai pabrikan mesin yang tahun lalu tampil lebih buruk.

Meski kemitraan keduanya telah menelurkan empat gelar juara dunia sejak musim 2010-2013, Renault kesulitan bersaing dengan Mercedes menyusul perubahan regulasi mesin pada musim lalu. Mesin V6 hybrid-nya secara umum lemah dari sisi power dan kurang awet saat dipakai balap.

Tapi Renault tak mau disalahkan sendirian dengan anjloknya performa Red Bull. Bos Red Bull Christian Horner tanpa tedeng aleng-aleng menunjuk mesin Renault-lah yang menjadi penyebab utama kemunduran prestasi tim.

Meski Renault tak membantah jika memulai musim ini di bawah harapan, pabrikan Prancis itu menyebut bahwa mobil rancangan Adrian Newey juga punya andil dalam kemelorotan tersebut. Abiteboul menyebut, chassis RB11 kalah kompetitif dengan mobil rival.

”Sulit jika memiliki partner yang berbohong. Adrian (Newey) sebenarnya mekanik hebat dan sosok yang disegani. Tapi dia menghabiskan waktunya untuk mengkritik pemasok mesinnya. Dia terlalu tua untuk berubah,” ketus Abiteboul kepada Auto Hebdo di Sepang kemarin (25/3).

Perang komentar antara Horner dan Abiteboul itu bakal mencapai puncaknya besok (27/3) saat keduanya akan saling berhadapan dalam jumpa pers jelang balapan seri kedua di Sepang, Malaysia. Panasnya hubungan Red Bull dengan perusahaan pemasok mesinnya itu semakin jauh dengan munculnya kabar bahwa Renault sedang memikirkan untuk memutus kerjasama dengan tim Austria tersebut.

Konon, Renault tengah mempertimbangkan pilihan untuk membeli tim baru untuk bisa kembali tampil di F1 secara penuh sebagai konstruktor. Pilihannya antara Toro Rosso atau Force India.

Sedang Red Bull melirik VW sebagai pemasok mesin barunya. Meski ada opsi lain untuk menggunakan pemasok mesin yang sudah terlebih dulu berlaga di ajang F1 seperti Mercedes, Ferrari, dan Honda. Kabar lain juga menyebut Red Bull bakal mengembangkan mesin sendiri.

Tinggalkan Balasan