Mengasah Rasa lewat Karya Sederhana

[tie_list type=”minus”] Mengintip Keseruan Pameran Anak di Platform3 Cigadung[/tie_list]

Menjadi seniman tidak harus menunggu dewasa. Setidaknya hal ini yang tertanam di benak 12 anak yang tergabung dalam semAta. Usia bukanlah halangan untuk berkarya.

Intan Widi S, Coblong.

 PARA seniman cilik itu menampilkan hasil karya mereka di acara Pameran semAta dengan tema Kids Art Exhibition – Holiday Art Edventure 2015 di Platform3, Jalan Cigadung Raya Tengah No. 40, Kota Bandung, kemarin (30/6). Pameran ini menampilkan sembilan karya anak. Mulai dari lukisan, buku, patung batu, hingga kawat yang dibentuk menyerupai wajah. Semua itu dibuat sendiri oleh anak-anak asuhan semAta.

’’Acara ini total hasil mereka (anak-anak). Mulai dari karya, konsep, bahkan susunan acara juga mereka yang buat,’’ ujar Pendiri SemAta Gallery For Kids Wilman Hermana.

Dia menjelaskan, karya-karya yang dibuat oleh anak asuhnya berasal dari tempat-tempat yang berbeda. Yakni, di Selasar Sunaryo, ITB, LOFT, dan studio Platform3. Namun, mengusung tema petualangan di setiap karyanya. ’’Ekspresi dan spontanitas anak dalam berkarya itu adalah bagaimana cara mereka melihat seni,” kata Wilman.

Mengasah rasa merupakan tujuan dibuatnya karya-karya tersebut. Menurut Wilman, melalui karya sederhana, dapat melatih rasa anak terhadap bagaimana cara sosialisasi, bersabar, menumpahkan ide, dan mengasah kreativitas. Bahkan, dengan karya juga melatih mereka untuk berkomunikasi.

Hal itu diakui oleh salah satu seniman anak. ’’Aku seneng banget bisa menampilkan karya hasil aku sendiri. Apalagi membuatnya bareng teman-teman yang lain,’’ ujar Garalt, salah satu anak asuhan semAta.

Sebagai penghargaan atas kerja kerasnya membuat pameran ini, Wilman akan mengajak anak-anak asuhannya menonton film bersama. ’’Nanti kita ajak nonton film. Yaa sebagai penghargaan untuk mereka, karena mereka sudah sukses membuat pameran ini,’’ ujarnya. (mgu-tan/tam)

Tinggalkan Balasan