Mari Becermin dari Yunani

Pemerintah dan swasta kian haus dana. Utang, obligasi, derivatif, dan apa pun bentuknya ditabrak. Dengan bunga mahal sekalipun. Teman saya pernah tergiur bunga tinggi. Uang organisasi dimasukkan ke situ. Dapat bunga dua kali lipat lebih tinggi dari bunga deposito di Indonesia. Dia masukkan Rp 2,5 miliar. Lenyap. Usut punya usut, ternyata dibelikan surat utang yang terkait dengan Yunani.

Pada 2010, setelah dua tahun krisis, keadaan tambah parah. Politik ikut guncang. Uang kian sulit. Harus ada utangan darurat. Dengan syarat apa pun. Eropa turun tangan. Diberilah kucuran USD 110 miliar. Uang itu sebentar saja lenyap. Krisisnya tidak teratasi. Syaratnya tidak dipenuhi.

Sebenarnya, Yunani pernah mencoba memenuhi syarat itu. Ikat pinggang dikencangkan. Kredit bank diperketat. Gaji dan pensiun dipotong. Hasilnya parah: 100 ribu perusahaan bangkrut. PHK besar-besaran. Pengangguran menjadi 30 persen. Demo tidak henti-hentinya.

Eropa kembali memberikan utang USD 130 miliar. Dengan syarat yang lebih keras. Dalam sekejap juga lenyap.

Eropa sangat marah. Eropa sampai pada kesimpulan bahwa utang tersebut ternyata banyak yang hanya dipakai untuk membayar utang ke bank-bank swasta di luar Yunani. Tentu tidak kentara. Menggunakan berbagai skema keuangan yang canggih. Program-program penyehatan ekonominya pun tidak sepenuhnya jalan.

Eropa tidak mau lagi memberikan utang. Kecuali Yunani mau tunduk dengan syarat-syarat yang amat ketat. Mulai perincian penggunaan uangnya, program-program penyehatan ekonominya, sampai berbagai macam restrukturisasi di dalam negerinya. Demi kebaikan Yunani. Agar tidak lenyap lagi dan lenyap lagi.

Kali ini, Yunani yang secara politik sudah beralih ke partai kiri juga marah. Merasa terlalu didikte. Merasa dijajah secara ekonomi. Merasa tidak berdaulat.

Yunani menggunakan senjata demokrasi. Rakyat diminta memilih ”YA” atau ”TIDAK”. YA berarti menerima syarat-syarat Eropa itu. TIDAK berarti menolak. Hari Minggu lalu rakyat sudah melakukan referendum dan hasilnya kita semua sudah tahu. Rakyat memilih ”TIDAK”. Menang 62 persen. Artinya, rakyat menolak syarat-syarat yang dikenakan Eropa.

Eropa seperti dipojokkan. Kalau Eropa tidak mencairkan utang, sama artinya membiarkan Yunani bangkrut. Ibarat kaki yang harus diamputasi. Kalau Eropa bersedia melunakkan syarat-syaratnya, apalah jadinya. Apa jaminannya utang itu tidak lenyap lagi. Negara lain yang juga sulit seperti Portugal dan Spanyol akan menuntut perlakuan yang sama.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan