Lembaga Survei Jangan Jadi Patokan

JAKARTA – Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menilai perombakan kabinet dalam sebuah pemerintahan harus melihat laporan kerja yang dihasilkan para pembantu presiden dan indikator kepuasan masyarakat.

Waketum-Partai-Gerindra
ISTIMEWA

KRITIK: Wakil Ketua DPR Fadli Zon meminta Presiden Jokowi tidak merombak kabinet berdasarkan hasil survei melainkan kinerja dari para menteri bersangkutan.

’’Salah satu tolak ukur perombakan kabinet bisa dilihat dari indikator kepuasan masyarakat dan laporan kerja yang sudah dihasilkan dan ditargetkan,” ujar Fadli di Komplek Parlemen, kemarin (21/4).

Presiden harus melihat itu dengan tepat, apabila kondisinya seperti saat ini saja, maka Indonesia membuang waktu. Menurut dia, negara lain maju dengan cepat dan mampu bersaing sementara masyarakat Indonesia hanya mampu menjadi kuli di negara sendiri.

’’Saya tetap menilai perombakan kabinet adalah hak prerogatif presiden dan beliau punya hak mengevaluasi kinerja para menterinya tentu dengan tolak ukur,” tukasnya.

Dia menilai tolak ukur perombakan kabinet dari hasil survei harus dari lembaga yang independen, bukan yang memiliki konflik kepentingan.

’’Dari survei itu bisa dilihat kinerja kementerian yang dianggap bagus dan kurang bagus, mana yang bisa diberi kesempatan dan mana yang tidak bisa ditolerir lagi,” urainya.

Apabila survei lembaga menunjukkan ketidakpuasan masyarakat ada di bidang politik, Fadli menilai itu akan membahayakan bidang lain.

Bidang ekonomi juga berkaitan erat dengan kebutuhan sehari-hari masyarakat dan tidak ada kompromi. ’’Dalam sebuah pemerintahan apabila terjadi krisis ekonomi maka bisa cepat merembet pada krisis politik, sosial, dan krisis multi dimensi,” tandasnya. (ant/vil)

Tinggalkan Balasan