Lantik BG dalam Senyap

Namun, ada sedikit kejanggalan dalam pelantikan tersebut. Yakni, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti langsung meninggalkan lokasi pelantikan, tepat setelah memberikan selamat pada BG dan Syafruddin. ’’Ya cepet banget pelantikannya, sepertinya Badrodin ini ada agenda lain di Konferensi Asia Afrika (KAA),’’ terangnya.

Tertutupnya acara pelantikan Wakapolri baru terjadi kali ini, pelantikan Wakapolri tahun-tahun sebelumnya belum pernah ada yang tanpa hingar bingar perayaan. Dari pelantikan Badrodin Haiti, Oegroseno hingga Nanan Sukarna juga tidak pernah ditutup-tutupi. ’’Tapi, kan semua sekarang sudah tau,” ujarnya.

Sementara itu, pengacara BG Frederich Yunadi menjelaskan, sebenarnya pelantikan Wakapolri itu tidak tertutup. Hanya saja menghindari anggapan bahwa BG jumawa karena telah menang dalam perkaranya dengan KPK. ’’Beliau tidak ingin dilihat show of force setelah ini semua. Dia tidak mau pamer kekuatan. Kalau pelantikan ini dilakukan dengan meriah, dikhawatirkan akan ada orang yang tersakiti,’’ jelasnya.

Bagian lain, Kadivhumas Polri Irjen Anton Charliyan membenarnya bahwa saat ini posisi Wakapolri telah diisi oleh BG. BG resmi menjadi Wakapolri sekitar pukul 14.00. ’’Ya jam segitulah,’’ ujarnya.

Saat ditanya mengapa acara pelantikan tersebut tertutup, dia menampik bahwa acara tersebut digelar tertutup. Sebab, semua petinggi polri dan mitra Polri juga diundang, seperti Kompolnas. ’’Bukan tertutup, tapi hanya sederhana saja. Ini saya mengumumkan pelantikannya, berartikan tidak tertutup,’’ tuturnya.

Dia menegaskan bahwa sebenarnya penentuan Wakapolri itu termasuk dalam telegram rahasia. Yang artinya, merupakan rahasia negara. Namun, pelantikan ini tetap diumumkan ke masyarakat. ’’Jangan berpikiran negatiflah,’’ jelasnya.

Siapakah yang memutuskan acara pelantikan dilakukan secara tertutup? Dia menjawab bahwa sekali lagi bukan tertutup. Namun, pelantikan ini diputuskan secara bersama. ’’Semua Wanjakti yang memutuskan pelantikannya seperti ini. Untuk pertimbangannya mengapa seperti ini, saya tidak mengetahuinya,’’ terangnya.

Yang jelas, saat ini Wakapolri bisa mendampingi Kapolri dalam bekerja. Wakapolri akan mendukung semua kebijakan dari Kapolri. ’’Tidak ada program Wakapolri, yang ada hanya mendukung kebijakan Kapolri,’’ jelasnya.

Namun, masih ada yang mengganjal dalam pelantikan BG tersebut. Yakni, kasus gratifikasi BG yang belum ada kepastiannya dari Bareskrim. Apakah kasus dugaan gratifikasi itu berlanjut atau tidak, dikonfirmasi terkait masalah itu, Kabareskrim Polri Komjen Budi Waseso menjelaskan, sebenarnya pelantikan ini tidak perlu menunggu gelar perkara yang akan digelar Bareskrim. ’’Sebab, sudah ada keputusan praperadilan,’’ tuturnya.

Tinggalkan Balasan