Kuncinya 30 Menit Pertama

[tie_list type=”minus”]Juventus v Barcelona[/tie_list]

 BERLIN – Juventus bisa membalikkan prediksi dengan menjuarai Liga Champions tahun ini. Kans itu seiring dengan adanya mitos klub yang menyingkirkan juara bertahan punya peluang lebih besar mengakhiri final dengan trofi. Si Nyonya Tua menyingkirkan juara bertahan Real Madrid di semifinal, bulan lalu.

Dalam empat final Liga Champions terakhir, dua kali sudah mitos itu terbukti. Yaitu pada saat Real menyingkirkan juara bertahan Bayern Muenchen di semifinal Liga Champions musim lalu, dan Chelsea yang mengangkat trofi juara Liga Champions 2011-2012 setelah menumbangkan juara bertahan Barcelona.

Mitos itulah yang harus dihapus Barcelona di Olympiastadion, Berlin, dini hari nanti, jika tidak mau ambisinya meraih treble winners musim ini kandas. Sebab, treble winners di tahun ini akan melahirkan banyak sejarah, salah satunya menempatkan La Blaugrana sebagai klub pertama yang melakukan dobel treble, alias dua kali treble winners.

Namun, ambisi itu tidak akan mudah direalisasikan Lionel Messi dkk. Menilik kekuatan dari tim calon lawan di final nanti, Juventus memiliki strategi tembok pertahanan yang mampu membuat frustasi lawan. Sepanjang Liga Champions tahun ini, hanya tujuh gol yang merobek gawang Gianuligi Buffon.

Kesulitan itu yang diakui gelandang Barcelona, Javier Mascherano. Diberitakan dalam situs resmi UEFA, Mascherano menganggap kokohnya pertahanan Juventus sebagai satu ujian paling sulit yang harus dihadapi Barca musim ini. ”Mereka juga didukung pemain yang bertalenta,” ujarnya.

Mascherano tidak mempedulikan kondisi Juventus tanpa Giorgio Chiellini di posisi bek tengah. Walaupun, selama ini Chiellini selalu jadi kartu as di balik kokohnya pertahanan Juventus. Sebagai pengganti Si Kingkong –julukan Chiellini— pelatih Massimiliano Allegri sudah mempercayakan posisi itu kepada Andrea Barzagli.

Kemungkinan besar, skema back four dengan 4-3-1-2 dimainkan Allegri. ”Dengan skema apapun saya yakin mereka tetap menyulitkan kami. Juventus tetap mampu bermain dengan banyak variasi skema permainan,” tutur pemain berkebangsaan Argentina itu.

Satu-satunya cara yang harus dilakukan Barca agar membekuk Juventus adalah membuat gol lebih awal. Tepatnya, pada 30 menit pertama. Pasalnya, sepanjang Liga Champions musim ini, Juventus kerap kebobolan dalam 30 menit pertama sebanyak empat kali, atau 57 persen kebobolan pada menit-menit itu.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan