Komunitas Waria Ditatar Pemahaman Bahaya Narkoba

PADASUKA – Komunitas transgender di Kota Cimahi mendapatkan sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkotika, alkohol, psikotropoka dan zat-zat adiktif (Napza) dari Badan Narkotika Nasional (BNNK) Kota Cimahi di kelurahan kantor kelurahan Padasuka Jalan Usman Domiri kemarin (29/9). Kegiatan yang dilakukan oleh BNNK Cimahi ini bekerjasama dengan Satpol PP Kota Cimahi.

Sosialisasi tersebut dianggap penting. Sebab, kelompok marginal seperti kaum waria ini tidak menutup kemungkinan bisa terjerat dan jadi korban narkoba.

Kasi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNNK Cimahi, Lucky Sugih Mauludin mengatakan, waria merupakan salah satu kelompok yang perlu mendapatkan pemahaman narkoba. Pasalnya, mereka rentan tertular penyakit berbahaya bila mengonsumsi narkoba.

”Apalagi kalau pakai narkoba dengan menggunakan alat suntik dapat mudah tertular penyakit menular seperti HIV AIDS,” terang Lucky.

Pihaknya mengandeng kaum waria agar bisa diberdayakan dengan mengajak kepada para kaum transgender lainnya tentang tentang bahaya penyalahgunaan narkoba ini.

”Jumlah transgender di Cimahi ini cukup banyak, ada lebih dari 100 orang. Kami harap yang ikut ini meneruskan tentang bahaya penyalahgunaan narkoba kepada rekan-rekannya yang tidak menyempatkan datang,” tuturnya.

Dia berharap, BNNK jangan dipandang sebagai pihak yang menyudutkan pengguna narkoba, khususnya terhadap kaum transgender. Terlebih, semua korban narkoba tidak akan sampai dieksekusi atau dipidanakan melainkan akan direhab di tempat khusus.

”Apabila menemukan teman atau kerabat yang sudah ketergantungan narkoba mohon dilaporkan kepada kami supaya segera dapat disembuhkan,” tuturnya lagi.

Bugi Lesmana selaku Wakil Ketua Transgender Srikandi Kota Cimahi menyambut baik adanya penyuluhan ini. Selain itu, pihaknya juga bisa mengetahui penanganan hukum yang berlaku di indonesia terkait kasus narkoba.

”Ke depannya kita bisa tahu, kesalahan apa yang harus kami perbaiki, apakah kita harus berhenti atau bagaimana. Termasuk hukuman atau ganjaran yang dibuat oleh penggunanya,” ungkapnya.

Walaupun saat ini tidak ada yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba. Namun tidak menutup kemungkinan jika ke depannya ada salah seorang dari komunitas transgender Srikandi ini terjerumus.

”Kita harap kegiatan seperti ini gencar dilaksanakan sebagai peringatan bagi komunitas kita dan masyarakat pada umumnya agar semuanya terbebas dari narkoba,” tandasnya. (gat/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan