Kisi-Kisi dan Soal Unas Sama

[tie_list type=”minus”]Siswa K-13 dengan KTSP[/tie_list]

bandungekspres.co.id– Ujian Nasional (Unas) 2016 bisa dibilang spesial. Sebab, pesertanya ada yang belajar menggunakan Kurikulum 2006 (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan/KTSP) dan Kurikulum 2013 (K-13). Pemerintah memutuskan kisi-kisi maupun soal antara siswa KTSP dan K-13 tidak dibedakan.

Keputusan itu disampaikan Mendikbud Anies Baswedan usai rapat koordinasi (rakor) dengan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani. Rakor ini juga diikuti Menristekdikti Muhammad Nasir, Kepala Badan Standarisasi Nasional Pendidikan (BSNP) Zainal A. Hasibuan, dan Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Kamaruddin Amin.

Anies mengakui selama ini, khususnya menjelang Unas 2016 muncul keresahan di masyarakat. ”Orangtua yang anaknya tahun depan Unas, juga cemas. Apakah Unasnya berbeda antara siswa KTSP dengan K-13,” jelasnya.

Anies menegaskan bahwa kisi-kisi maupun soal ujian siswa KTSP dengan K-13 tidak dibedakan. Dari hasil kajian dari BSNP, Balitbang Kemendikbud, Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) Kemendikbud, dan kepala sekolah penyelenggara KTSP maupun K-13 menyebutkan persamaan dua kurikulum itu mencapai 95 persen. Persamaan itu khususnya pada standar kompetensi lulusan (SKL). Sedangkan perbedaan keduanya lebih pada gaya atau model mengajar.

”Untuk membuat soal Unas kan tidak mengacu pada gaya guru mengajar. Tapi merujuk pada SKL,” jelas Anies. Dengan kepastian ini Anies berharap para orangtua, siswa, dan guru tidak resah lagi dalam menyambut Unas 2016. Anies juga memastikan tahun depan unas tetap tidak menjadi acuan kelulusan siswa.

Anies juga menyampaikan pelaksanaan unas di daerah-daerah yang sempat terpapar asap kebakaran hutan. Anies mengatakan kondisi paling parah ada di Provinsi Jambi dan Kalimantan Tengah. Meskipun begitu Unas di dua provinsi itu tidak sampai diundur. ”Hanya ujian sekolahnya yang dilaksanakan setelah Unas,” tutur Anies.

Waktu yang biasanya dipakai untuk ujian sekolah, dipakai untuk mengejar ketertinggalan belajar. Libur akhir tahun 2015 juga diperpendek untuk mengganti hari belajar yang diliburkan.

Menteri Koordinator PMK Puan Mahari menyambut baik keputusan yang diambil Kemendikbud. ”Tolong segera disosialisasikan ke masyarakat. Supaya masyarakat tidak resah menyambut Unas,” jelasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan