Kenalkan Sistem Akuaponik

[tie_list type=”minus”]Petani Ciwidey Jamin Hasil Tani Lebih Sehat[/tie_list]

SOREANG – Selain menjadi tuan rumah dalam acara peringatan Hari Krida Pertanian (HKP) 2015, Kabupaten Bandung juga ikut serta sebagai peserta dalam kegiatan tersebut.

Acara tahunan tersebut telah digelar sejak Selasa (9/6) hingga Jumat (12/6) nanti. Pemerintah Kabupaten Bandung ikut berpartisipasi menampilkan sejumlah produk unggulan dari hasil kreasi dan inovasi para petani yang berada di wilayahnya, seiring dengan keberhasilan dalam mengembangkan beberapa jenis tanaman.

Banyak petani di Kabupaten Bandung yang menggunakan sistem akuaponik dalam pertaniannya. Sistem tersebut dipakai untuk memperoleh kualitas sayuran yang lebih sehat tanpa kandungan zat berbahaya. Tantan Jauhari, petani asal Ciwidey mengenalkan sistem tersebut juga ikut dalam kegiatan tersebut.

Menurut Tantan, konsep yang dikembangkannya telah dimulai pada 2013. Dirinya mendapatkan cara kerja sistem saat dirinya melakukan studi banding ke Australia. ’’Alasan saya kemudian fokus menekuni ini ya agar masyarakat mendapatkan sayuran yang kualitasnya lebih bagus,’’ kata Tantan kepada Soreang Ekspres (Grup Bandung Ekspres) dilokasi HKP kemarin (11/6).

Menurutnya, sistem akuaponik yang merupakan kolaborasi antara hidroponik dengan akuakultur menjadi cara yang bisa dilakukan, agar hasil pertaniannya tidak mengandung zat berbahaya seiring dengan adanya pemanfaatan limbah ikan (kotoran) sebagai pupuknya.

Tantan menuturkan, jika menggunakan cara konvensional para petani menggunakan pestisida atau bahan berbahaya lain dalam proses pembudidayaan tanaman, tak terkecuali sayuran. ’’Nah kalau konsep ini tidak menggunakan hal itu sama sekali. Hama pun sedikit karena dikembangkan di area tertutup,’’ jelasnya.

Tantan menambahkan, akuaponik juga tidak melalui media tanah melainkan batu, pekarangan, serta bata yang dikombinasikan dengan kolam ikan. Proses pemupukan sendiri dari limbah ikan yang juga berlangsung otomatis dengan menggunakan pompa listrik, untuk mengalirkan air yang mengandung kotoran ikan menjadi sumber nutrisi bagi tanaman.

’’Dalam akuaponik, ekskresi hewan diberikan kepada tanaman agar dipecah menjadi nitrat dan nitrit melalui proses alami, dan dimanfaatkan oleh tanaman sebagai nutrisi. Air kemudian bersirkulasi kembali ke sistem akuakultur,’’ ucapnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan