SANGKURIANG – Pasar Kuda di Jalan Sangkuriang saat ini terkesan tidak tertata dan kumuh. Terlihat dari puluhan kios yang dibangun, hanya beberapa kios saja yang diisi oleh pedagang sparepart motor bekas.
JAGA BUDAYA: Pacuan kuda menjadi salah satu kebudayaan khas masyarakat Bangkalan Madura yang bertujuan untuk menyukuri hasil panen.
Padahal, dulu pasar ini adalah tempat transaksi jual beli kuda. Namun kini berubah fungsi jadi pasar onderdil yang tidak terurus.
Kepala UPTD Pasar, Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan dan Pertanian (Diskopindagtan) Kota Cimahi Andri Nurwantoro mengatakan, kondisi pasar Kuda saat ini terkesan tidak terurus dan sepi pengunjung. Oleh karena itu, pihaknya mulai melakukan penataan agar pasar tersebut kembali ramai.
”Sekarang sudah sepi dan tidak ada transaksi kuda atau asesoris delman. Kita ingin tata lagi agar pasar ramai lagi dengan merubah pasar tersebut jadi pasar sentra hobi,” ungkapnya, belum lama ini.
Ke depannya, semua sentra hobi mulai dari pedagang batu akik, pedagang burung hingga onderlin kendaraan bermotor akan disatukan dalam pasar tersebut. ”Pedagang onderdil bekas akan kita relokasi ke kios baru agar lebih tertata. Pedagang batu akik yang selama ini mangkal dipinggir jalan juga akan direlokasi ke sana,” tuturnya.
Dia mengatakan, untuk memindahkan para pedagang batu akik ke pasar Kuda memang tidak mudah. Namun demikian, pihaknya terus melakukan pendekatan agar mereka bersedia dipindah. ”Kita akan rangkul para PKL batu akik di jalan. Para pedagang batu akik ini nantinya akan digeser ke pasar kuda,” ujarnya.
Khusus penghobi batu akik, lanjut Andri, sebenarnya ada dua lokasi yang akan dijadikan sentra. Dua lokasi ini ialah Pasar Kuda dan Pasar Cimindi di Jalan Maharmartanegara.
”Untuk pasar Cimindi, mereka juga siap menampung, apalagi sekarang di sana ada beberapa stand kios yang membuka batu akik,” ucapnya.
Menurut rencana, Diskopindagtan Kota Cimahi akan menata ulang Pasar Kuda yang berencana akan digunakan sebagai pusat sentra hobi di Cimahi. (gat/rie)
