Kekeringan Kian Parah

Hal ini boleh jadi beralasan. Sebabm dalam dua bulan terakhir, kekeringan di Cisarua semakin parah. Banyak ladang yang mulai kering dan pecah-pecah. Sumur-sumur warga pun mulai menyusut.

Menurut salah seorang warga, Siti Saodah, 51, sudah dua bulan terakhir dirinya harus membeli air untuk kebutuhan sehari-hari. ”Setiapnya saya harus mengeluarkan uang sekitar Rp 400ribu untuk kebutuhan air tersebut,” ucapnya kepada Bandung Ekspres usai melaksanakan salat istisqa.

Selama ini, tidak ada bantuan dari pemerintah untuk warga Cisarua. Diakui olehnya, letak Cisarua memang di daerah pegunungan. Tetapi, bukan berarti Kecamatan Cisarua melimpah airnya. Nyatanya, Kecamatan Cisarua pun kekurangan air.

Di tempat yang sama, Direktur Rumah Sakit Jiwa Jawa Barat, Dr Encep Supriandi SPKJ menuturkan dari musim kemarau yang berkepanjangan ini membawa dampak kepada tiga sumur yang dimiliki oleh RSJ Jawa Barat.

Menurutnya yang masih bertahan adalah sumur artesis. Sumur PAM dan Swadaya sudah tidak bisa digunakan. ”Selama ini kami hanya terbantu sumur artesis. Jika tidak ada sumur artesisi aktivitas di RSJ bisa terganggu,” katanya. (drx/mg5/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan