Kebut Pengerjaan Trotoar

Untuk Sambut Tamu Peringatan KTTAA

BATUNUNGGAL – Proyek pembangunan trotoar percontohan yang ‘macet’ menimbulkan polemik. Bahkan, berdampak pada stabilitas perekonomian. Padahal, perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika (KTTAA) tinggal beberapa minggu lagi.

Meski begitu, Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Kota melanjutkan proyek trotoar. Oleh karena itu, DBMP mengumumkan, proyek ini dilelang kembali mulai Februari.

Menurut Entang Suryaman, Ketua Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung, proyek yang awalnya dijanjikan selesai pada akhir Desember 2014 lalu tidak proposional. Bahkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menilai pengerjaannya lambat. Sehingga, dengan tegas pemkot melakukan pemutusan proyek dengan kontraktor.

Namun, sejalan dengan pelaksanaan KTTAA yang tinggal menghitung hari, proyek trotoar percontohan harus tetap diselesaikan. ”Kita juga tidak mau dibuat malu oleh tamu dari luar negeri,” ungkap Entang kepada Bandung Ekspres di kantornya, Jalan Sukabumi, kemarin (28/1).

Setidaknya, Pemkot Bandung perlu mempertimbangkan percepatan proyek ini. Khususnya, untuk trotoar sepanjang Jalan Braga yang baru selesai 50 persen. Pertimbangan ini jelas, karena perhelatan internasional KTTAA mempertaruhkan nama baik Kota Bandung di mata dunia.

Sementara itu, perayaan KTTAA yang ke-60 ini akan digelar pada 18 sampai 30 April mendatang. Kegiatan akan terpusat di sekitar Museum Konferensi Asia Afrika (MKAA). Termasuk, Jalan Braga dengan suasana zaman dulunya yang sangat khas.

Entang mengatakan, jika penyelesaian proyek harus menunggu pelaksanaan lelang dipastikan pengerjaaannya akan molor. Pasalnya, proses lelang yang akan dilaksanakan pada Februari akan berpengaruh juga terhadap pengerjaan proyek. ”Pelaksanaan KAA kan April. Setidaknya Maret akhir harus benar-benar selesai,” kata dia.

Jika menuntut pada mekanisme lelang memang akan memakan waktu lama. Sebab, mulai dari proses lelang sampai kesepakatan tender tidak akan mencukupi target. Belum lagi pengerjaan proyek yang harus mengejar taget sebelum pelaksanaan KTTAA.

Namun, menurut Entang, hal itu dapat dipertimbangkan dengan penunjukan langsung kontaktor. Tidak harus melakukan lelang terlebih dahulu. ”Karena ini sifatnya mendesak,” ucap Entang.

Mekanisme penunjukan kontraktor langsung memang tidak sesuai dengan prosedur seharusnya. Namun, dalam kondisi mendesak, mekanisme ini dapat dilakukan. Khususnya, trotoar sepanjang Jalan Braga itu.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan