Kebut Pembangunan Apartemen Rakyat

Emil mengungkapna, bentuk apartemen rakyat tetap vertikal, namun juga seperti lingkaran. Ini membuktikan bahwa desain inovatif itu bisa untuk kelas menengah bawah. ’’Selama ini dianggap seolah-olah bentuknya selalu kotak dan standar,’’ papar dia.

Mengenai proses pendaftaran untuk penghunian dan kepemilikan akan diumumkan secepatnya. Selain itu, akan ada keberpihakan kepada kelompok-kelompok masyarakat yang diberi prioritas. Seperti guru, guru honorer, dan PNS. ’’Mungkin sebagian juga dari kelompok rekan-rekan wartawan dan lain-lain, dengan proporsi yang proporsional,’’ ujarnya.

Kemudian, lanjut dia, apartemen rakyat yang baru dibangun itu akan digunakan untuk relokasi rumah-rumah yang tinggal di tanah milik negara. ’’Tadi sudah serah terima kunci. Insya Allah setelah Lebaran semuanya harus mengosongkan, dan sudah kita beri solusi pindah ke Rancacili. Sehingga dengan begitu, semua mendapatkan haknya, sesuai dengan aturan,’’ terang Emil.

Mengenai anggaran twin block, diambil dari APBD sebanyak Rp 20 miliar. Meski begitu, Emil mengaku ingin anggarannya lebih tinggi hingga dua kali lipat. ’’Tapi karena dana APBN tidak memungkinkan, jadinya cuman seperti yang sekarang,’’ kata ayah dua anak ini.

Untuk pendaftaran penghuni, calon penghuni bisa menghubungi pihak kewilayahan. Jika jumlahnya lebih banyak daripada pemohon, akan diundi. Sehingga, tidak ada keistimewaan apapun. Semua berdasarkan asas keadilan. ’’Saya nggak mau dimanipulasi. Nanti saya turun langsung mengatur skema pengundian untuk adilnya,’’ kata dia.

Mengenai cicilan apartemen, kata dia, mulai dari angka Rp 400 ribu per bulan. Jumlah tersebut berlaku unuk unit yang paling kecil. Lama cicilan rata-rata sembilan bulan. ’’Jadi tahun depan di bulan yang sama, kurang lebih kita sudah ada penghuni. Nah setelah bulan ini, kita fokus yang 14 sisanya,’’ tandasnya.

Di sisi lain, apartemen rakyat Rancacili minim perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Hal ini dikatakan Kepala Dinas Penanggulangan dan Pencegahan Kebakaran (DPPK) Kota Bandung Ferdy Ligaswara kemarin (30/6).

Menurut dia, meski apartemen rakyat diperuntukkan bagi warga menengah ke bawah, tetap harus ada APAR dan hidran. ’’Ini harus diperhatikan baik-baik dan harus segera dibenahi pengembang,” Ferdy di Rancacili.

Tinggalkan Balasan