KBB Tanggap Darurat Bencana

[tie_list type=”minus”] Bencana Tebing Pasir Ipis Masih Berpotensi Longsor Sususlan[/tie_list]

 NGAMPRAH – Hingga saat ini, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat masih memberlakukan tanggap darurat bencana alam longsor yang melanda Perumahan Asabri, Kecamatan Cililin hingga 26 April 2015. Hal ini dikarenakan potensi hujan yang masin turun dan juga kewaspadaan akan terjadinya longsor susulan.

SUMULASI PMI - bandung ekspres
ISTIMEWA
SUMULASI: Anggota dan relawan Palang Merah Indonesia memeriksa kondisi korban (bukan sebenarnya) bencana alam saat latihan.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, M Faqih memastikan, tanggap darurat akan berlaku hingga 26 April 2015 mendatang. Pihaknya masih melakukan pengawasan ke lokasi longsor untuk melihat perkembangan setiap waktu.

”Tanggap darurat akan berlaku sampai 26 April, mereka (korban longsor) sekarang masih mengungsi. Karena di lokasi longsor masih dalam pengawasan dan juga pembenahan untuk melakukan perbaikan,” katanya kepada wartawan, kemarin (19/4).

Pengungsi, lanjut dia, sudah diperbolehkan kembali ke rumahnya setelah habis masa tanggap darurat atau kondisi di kawasan longsor dinyatakan aman. ”Sekarang masih dalam pembersihan, kalau daerah itu sudah aman baru diperbolehkan kembali,” katanya.

Dia menambahkan, bantuan logistik dan kebutuhan lainnya tersedia aman selama diberlakukannya tanggap darurat. Terkait bantuan rumah rusak, kata Faqih, BPBD sudah mengusulkannya kepada Pemkab Bandung Barat. ”Bagi rumah yang rusak akibat longsor sudah kami usulkan untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah,” katanya.

Seperti diketahui, bencana longsor terjadi di Perumahan Griya Utari Asabri RT 02/04 Kampung Cinangsi, Desa Karangtanjung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB) pada Kamis (2/4) pagi sekitar pukul 08.30 WIB. Berdasarkan informasi yang dihimpun, longsoran dari tebing Pasir Ipis yang memiliki ketinggian sekitar 30 meter ambrol dan langsung menimbun 12 rumah warga yang berada di bawahnya. Untungnya, dalam peristiwa tersebut tidak mengakibatkan korban jiwa.

Mamat Rohimat, 64, salah seorang warga yang rumahnya tertimpa longsor mengaku, pada saat terjadinya longsor dirinya sedang tidak ada di rumah dan keberadaan di rumah dalam kondisi kosong. ”Kebetulan saya lagi ngantar cucu saya ke sekolah pada pagi hari. Dan di rumah lagi tidak ada siapa-siapa. Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa,” katanya sambil menyebutkan rumahnya rusak parah dan barang-barang rumah pun tidak ada yang bisa diselamatkan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan