Kans Totti Samai Paus dalam Popularitas

Kapten AS Roma Francesco Totti begitu terkenal di kota asalnya. Sampai popularitasnya bisa mengalahkan Pemimpin Tahta Suci Negara-Kota Vatikan serta miliaran umat Katolik dunia, Paus Fransiskus.

Francesco Totti
Kapten AS Roma
Francesco Totti

Setidaknya, itulah penilaian yang dilontarkan oleh allenatore tim ibukota Rudi Garcia. Garcia mengatakan bahwa Totti bisa mendapatkan popularitas tersebut dengan bertamu ke Stadio Matusa, kandang Frosinone, malam nanti.

Sejak memperkuat Il Lupi, julukan Roma, pada 1992 silam, penyerang 38 tahun itu sudah membukukan 743 caps, 299 gol, serta 187 assist di semua ajang. Dirinya pun hanya tinggal membutuhkan satu gol lagi untuk menggenapkan koleksinya menjadi 300.

’’Sulit untuk memilih antara Totti dengan Paus Fransiskus dalam hal popularitas di Roma,’’ kelakar Garcia seperti dilansir Radio Monte Carlo. Menurutnya, Roma dan Totti ibarat satu-kesatuan. ’’Jersey Roma bagaikan kulit kedua untuknya,’’ imbuh allenatore asal Prancis tersebut.

Garcia kemudian memuji kiprah pemain yang sudah menghabiskan musim ke-24nya bersama dengan tim yang mempunyai julukan lain I Giallorossi tersebut. Pelatih 51 tahun itu mengaku berusaha untuk memanjakan il capitano itu. ’’Namun, dirinya malah meminta ingin diperlakukan sama dengan yang lain. Dia adalah pemain yang luar biasa baik di dalam maupun luar lapangan,’’ paparnya.

Menghadapi Frosinone nanti, Garcia pun mengisyaratkan bahwa Totti akan mendapat kepercayaan sejak menit pertama berduet dengan penggawa anyar Edin Dzeko. Syaratnya, tuan rumah paling tidak menumpuk lima pemain di belakang.

’’Dengan demikian, dirinya masuk dalam bagian formasi 4-3-3,’’ tutur Garcia seperti dilansir Four Four Two. Namun, jika tidak, Garcia bisa mengubah formasi sehingga suami Ilary Blasi itu dapat menempati peran sebagai trequartista.

Dirinya mengatakan tidak sulit menerapkan banyak formasi kepada anak asuhnya di Roma. ’’Sebab, mereka yang sudah bersamaku selama dua musim terakhir ini paham apa yang harus dilakukan pada setiap perubahan formasi. Baik itu di lini tengah maupun di sektor serangan,’’ papar eks pelatih Lille itu seperti dilansir Football Italia. (apu/vil)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan