Kadin Dorong Produk UMKM Berorientasi Ekspor

JAKARTA – Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Perbankan dan Finansial, Rosan Perkasa Roeslani, mengungkap bahwa kontribusi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) bagi perekonomian nasional pada Produk Domestik Bruto (PDB) dalam 5 tahun terakhir berada di kisaran 50 persen setiap tahun.

UMKM
ANTARA/IDHAD ZAKARIA/SS/NZ/10
KREATIF: Seorang perajin menyelesaikan proses pembuatan poci yang terbuat dari tembikar dan biasanya digunakan untuk menyeduh teh.

Dengan kekuatan UMKM itu, pada 1998 dan 2008, UMKM terbukti cukup kokoh menghadapi terjangan krisis. ”Untuk itulah keberadaan UMKM perlu terus didorong dan mendapat perhatian serius para pemangku kepentingan ekonomi, terlebih di saat gejolak ekonomi menggoyahkan struktur bisnis skala besar,” kata Rosan kemarin (19/10).

Berdasarkan fakta tersebut lanjutnya, Kadin Indonesia, melalui Klinik Bisnis yang dikelola Kadin terus memberikan edukasi, pendampingan serta mendorong pelaku UMKM lebih kreatif dan inovasi untuk menyajikan diversifikasi dan nilai tambah terhadap produk yang saat ini tengah berlangsung di sejumlah provinsi di Indonesia dengan Program Aktivasi Kerjasama Pengembangan Ekspor.

”Program itu ditujukan antara lain untuk mendampingi UMKM menghadapi kendala akses permodalan,” tegasnya.

Dia menjelaskan, skema pembiayaan melalui jalur perbankan relatif konservatif, dengan persyaratan yang ketat dan pola yang rumit bagi pelaku UMKM. Di sisi lain, UMKM memiliki nilai keuntungan yang terhitung kecil dan kebutuhan dana relatif cepat sehingga kurang mendapatkan prioritas alokasi kredit perbankan, meskipun memiliki potensi yang besar.

”UMKM butuh pendekatan dengan skema yang fleksibel, termasuk dalam hal bunga dan tenor pinjaman. Hal ini dikarenakan sistem pengelolaannya rata-rata di bawah standar profesional. Untuk itulah Kadin Indonesia menilai penting untuk menghadirkan sistem pembiayaan alternatif yang dialokasikan khusus bagi sektor UMKM,” tandas Rosan. (fas/jpnn/fik)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan